Jum'at, 03/05/2024 08:48 WIB

Komitmen Kemdikbudristek Genjot Industri Fesyen lewat Vokasi

Komitmen Kemdikbudristek Genjot Industri Fesyen lewat Vokasi

Konferensi Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menegaskan komitmennya menyukseskan industri fesyen Tanah Air, melalui pendidikan vokasi.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbudristek, Kiki Yuliati dalam ajang `Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023` di ICE BSD, Tangerang pada Sabtu (22/10) kemarin.

Dia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dengan para mitra vokasi, untuk membangun dan menyukseskan industri fesyen di Indonesia.

"Kami meyakini tidak ada inovasi tanpa kolaborasi. Jadi, untuk menghasilkan Mahakarya Vokasi dibutuhkan kolaborasi dan inovasi," kata Kiki dalam konferensi pers kepada awak media.

"Kini, saatnya kita berkolaborasi melalui pendidikan vokasi yang kali ini mendukung industri halal dengan memasuki dunia fesyen," imbuh dia.

Kiki menambahkan, dalam mengemban misi pendidikan, ekonomi, dan sosial, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi juga tengah menyusun strategi agar makin menguatkan kontribusi bagi pemulihan ekonomi bangsa.

Pihaknya terus berupaya menyediakan pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat. "Kami pun mendorong insan vokasi terus melakukan pengembangan agar industri kita bisa bersaing hingga global," jelas dia.

Dia meyakini, apabila didorong oleh keterampilan (skill) yang sesuai dengan kebutuhan zaman, salah satunya melalui program Merdeka Belajar, maka luaran (output) pendidikan vokasi menjadi lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan usaha maupun industri.

"Festival Mahakarya Vokasi Adibusana yang kami persembahkan merupakan bukti bahwa pendidikan vokasi akan terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa," tekan dia.

Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Saryadi menyampaikan bahwa empat dari enam sekolah menengah kejuruan (SMK) yang unjuk gigi dalam gelaran JMFW 2023 merupakan SMK Pusat Keunggulan.

Dia berharap, bentuk kolaborasi semacam ini ke depannya bisa ditiru oleh SMK lainnya, agar berbagai inovasi fesyen di satuan pendidikan vokasi bisa bersaing di kancah nasional dan internasional.

"Kami sangat berharap industri bisa berkolaborasi dengan satuan pendidikan vokasi, untuk menghasilkan inovasi yang saat ini jumlahnya sudah sangat banyak," kata Saryadi.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memprioritaskan peningkatan mutu pembelajaran dan SDM satuan pendidikan vokasi, khususnya melalui program SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi.

"Tentunya kita semua ingin ada lebih banyak karya fesyen dari satuan pendidikan vokasi yang terlibat dalam Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 dan kegiatan-kegiatan fesyen kelas dunia yang lain," tutur Nadiem.

Merujuk data Kemdikbudristek, terdapat 1.130 SMK dan 12 perguruan tinggi vokasi yang membuka kompetensi kejuruan atau program studi tata busana. Beberapa di antaranya telah menjalin kerja sama yang lebih bermakna dengan dunia industri melalui kemitraan dan penyelarasan skema ketautsesuaian (link and match) untuk mendorong inovasi yang jauh lebih kreatif dan berdampak.

KEYWORD :

Industri Fesyen Vokasi Kemdikbudristek Jakarta Muslim Fashion Week JMFW 2023




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :