Konferensi pers Pameran virtual di Museum Kebangkitan Nasional (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Museum Kebangkitan Nasional menyelenggarakan pameran virtual, sebagai salah satu alternatif penyampaian informasi sejarah kepada masyarakat Indonesia.
Kegiatan yang digelar pada Senin (10/10) itu menghadirkan topik unik, yakni masalah kesehatan mental yang sebelumnya jarang diangkat dalam pameran-pameran sebelumnya.
Ketua kegiatan pameran virtual, Swa Setyawan Adinegoro, menjelaskan bahwa pameran virtual ini bertujuan untuk mengangkat kisah dari para alumnus STOVIA yang berkecimpung di dunia kesehatan jiwa.
Dengan tajuk Pendar Cahaya (API), judul tersebut menyiratkan peran para ahli kejiwaan dalam menerangi kondisi mental, dari mereka yang menderita penyakit jiwa.
Cahaya tersebut berpendar, karena penyakit jiwa sendiri bukanlah penyakit yang dapat dilihat melalui indera fisik, namun dirasakan. Api menyimbolkan para dokter jiwa sebagai sumber cahaya.
"Pemilihan tema ini juga berkaitan dengan peringatan Hari Kesehatan Mental Internasional yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 10 Oktober. Kami merasa tema ini sangat relevan dengan bangkitnya kesadaran generasi muda," ujar Swa dalam keterangannya pada Selasa (11/10).
Pameran virtual ini akan menyajikan informasi terkurasi mengenai sejarah penanganan kesehatan jiwa di Indonesia, yang dimulai sejak zaman Hindia Belanda.
Siapkan 4 Hal Ini sebelum Belajar Alat Musik
Selain itu, juga ditampilkan tokoh-tokoh alumnus STOVIA (Sekolah Kedokteran Bumiputra) yang kemudian berkiprah di bidang kedokteran jiwa.
Untuk memperkaya materi pameran ini, Museum Kebangkitan Nasional berkolaborasi dengan rekan-rekan di Museum Kesehatan Jiwa Lawang di bawah asuhan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, dan Komunitas Kesehatan Mental yakni Social Connect.
Selain itu secara terbuka juga menampilkan sumber literatur yang dipergunakan serta terbuka dalam menerima kritik dan saran.
KEYWORD :Pameran Virtual STOVIA Museum Kebangkitan Nasional Kemdikbudristek
