Selasa, 30/04/2024 08:51 WIB

Serangan Drone Targetkan Markas Armada Laut Hitam Rusia di Krimea

Serangan drone targetkan markas armada Laut Hitam Rusia di Krimea.

Markas Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol, Krimea, telah menjadi sasaran dua serangan dalam waktu kurang dari sebulan (File: Stringer/AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Sebuah pesawat tak berawak (drone) telah ditembak jatuh di atas markas Armada Laut Hitam Rusia di Krimea. Ini merupakan percobaan serangan kedua terhadap markas armada Laut Hitam Rusia dalam waktu kurang dari sebulan.

"Drone itu ditembak jatuh tepat di atas markas armada di kota Sevastopol," tulis Gubernur kota Mikhail Razvojaev di Telegram pada Sabtu (20/8). 

"Itu jatuh di atap dan terbakar," katanya, menambahkan bahwa tidak ada kerusakan besar atau korban.

Sebelumnya pada 31 Juli lalu, pesawat tak berawak Ukraina yang diduga menyerang Armada Laut Hitam pada Hari Angkatan Laut Rusia, melukai lima orang. Negeri Beruang Merah itu juga melaporkan serangan pesawat tak berawak Ukraina pada Jumat malam.

Kantor berita RIA dan Tass Rusia, mengutip seorang pejabat lokal di Krimea, mengatakan tampaknya pasukan anti-pesawat Rusia telah beraksi di dekat pelabuhan Krimea barat Yevpatoriya pada Jumat malam.

Rekaman video yang diunggah oleh situs web Rusia menunjukkan apa yang tampak seperti rudal darat-ke-udara yang mengenai sasaran.

Tass mengutip seorang pejabat setempat yang mengatakan pasukan anti-pesawat Rusia merobohkan enam pesawat tak berawak Ukraina yang dikirim untuk menyerang kota Nova Kakhovka, sebelah timur kota Kherson.

Secara terpisah, seorang pejabat di Krimea mengatakan pertahanan di sana telah menjatuhkan sejumlah drone yang tidak ditentukan di atas kota Sevastopol.

"Angkatan bersenjata Ukraina memperlakukan Rusia dengan malam yang ajaib," kata Serhiy Khlan, anggota dewan regional Kherson yang dibubarkan oleh pasukan pendudukan Rusia.

Insiden itu terjadi ketika Ukraina baru-baru ini mengintensifkan serangan di belakang garis Rusia dalam upaya mengganggu jalur pasokan yang digunakan Moskow mempertahankan pendudukannya.

Sementara Kyiv telah menahan komentar resmi tentang insiden di Krimea atau di dalam Rusia, telah mengisyaratkan bahwa serangan itu ada di belakang mereka, menggunakan senjata jarak jauh atau sabotase.

Analis mengatakan serangan itu dimungkinkan oleh peralatan baru yang digunakan oleh tentara Ukraina dan memperkirakan lebih banyak akan terjadi.

Presiden Volodymyr Zelenskyy secara tidak langsung merujuk pada insiden di Krimea dalam pidato video malamnya pada Sabtu, mengatakan ada antisipasi di semenanjung itu menjelang peringatan 31 tahun kemerdekaan Ukraina dari pemerintahan Soviet minggu depan.

"Anda benar-benar dapat merasakan Krimea di udara tahun ini, bahwa pendudukan di sana hanya sementara dan bahwa Ukraina akan kembali," katanya.

 

Pada Jumat, Amerika Serikat (AS) mengatakan untuk pertama kalinya akan memberi Ukraina drone pengintai ScanEagle, kendaraan tahan ranjau, peluru anti-armor dan senjata howitzer dalam paket bantuan baru senilai $775 juta ke Ukraina.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pad Jumat bahwa pernyataan dari pejabat Ukraina tentang fasilitas penyerangan di Krimea yang diduduki Rusia menandai eskalasi konflik yang secara terbuka didorong oleh AS dan sekutu NATO-nya.

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Markas Armada Laut Hitam Rusia Krimea Ukraina Drone




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :