Presiden La Liga, Javier Tebas (foto: Soccerway)
Madrid, Jurnas.com - La Liga melarang Barcelona mendaftarkan pemain baru sebelum kampanye 2022/2023, setelah pihak auditor menemukan bahwa El Blaurgana tidak memiliki cukup uang.
Dikutip dari The Guardian pada Selasa (9/8), La Liga menolak strategi Barcelona menggunakan dana klub sendiri dalam menggelembungkan nilai penjualan dua aset yang mereka gunakan, untuk menyeimbangkan pembukuan dan memperkuat tim.
Kini, raksasa Spanyol akan beralih ke sumber pendapatan keempat dengan menjual 25 persen lebih lanjut saham Barca Studios, dengan perkiraan dapat 100 juta tambahan agar Robert Lewandowski, Andreas Christensen, dan Jules Kounde bisa masuk dalam skuat Barca melawan Rayo Vallecano akhir pekan ini.
Sebelumnya, Barcelona mengklaim keuntungan sebesar 667 juta euro dari penjualan dua paket hak siar untuk mematuhi aturan fair play keuangan La Liga. Klub juga mengumumkan penjualan saham 25 persen Barca Studios, selain kesepakatan sponsor baru dengan Spotify dengan total keuntungan yang diharapkan sebesar 850 juta euro.
Namun, auditor La Liga menemukan bahwa jumlah yang diterima Barcelona dari investor Sixth Street untuk dua paket hak siar televisi masing-masing 10 persen dan 15 persen dengan nilai 517 juta euro. 150 juta euro sisanya digelontorkan sendiri oleh Barcelona. Ini dianggap bukan pendapatan baru.
Dikatakan, Barca tidak senang dengan interprestasi regulasi finansial ini. Liga Spanyol memilik aturan financial fair play yang ketat, di mana jika pengeluaran klub melebihi batas yang ditetapkan liga, sistem otomatis menyetop pendaftaran pemain.
Guna menyiasati regulasi ini, Barcelona sedang berupaya menjual Frenkie De Jong yang saat ini diminati oleh Manchester United (MU) dan Chelsea, sehingga pengeluaran gaji berkurang. Klub juga bernegosiasi dengan Gerard Pique, Sergio Busquets, dan Jordi Alba untuk pengurangan gaji.
Liga Spanyol Barcelona Financial Fair Play Pemain Baru
