Kamis, 02/05/2024 16:57 WIB

Survei LSI Sebut Mayoritas Masyarakat Tolak Kenaikan BBM

Sebanyak 48,1% berpendapat harga BBM tidak dinaikan.

Illustrasi - Petugas melayani pengisian BBM bersudsidi di SPBU. (Foto istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Hasil Survei yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia menyebutkan jika mayoritas masyarakat menolak kenaikian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Sebanyak 48,1% berpendapat harga BBM tidak dinaikan,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis survei bertajuk "Persepsi Publik terhadap Penegakan Hukum, Tugas Lembaga-lembaga Hukum dan Isu-isu Ekonomi" pada Minggu (24/7/2022).

Sebanyak 32,7 responden yang berpendapat bahwa karena harga bahan bakar dunia saat ini mengalami peningkatan, maka untuk mengurangi beban APBN sebaiknya harga bahan bakar dalam negeri juga dinaikkan. Menurut mereka, hal ini dilakukan agar pemerintah tidak menambah hutang negara.

“Lalu sebanyak 19,2% yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab,” kata Djayadi.

Temuan lain dari survei LSI ini adalah lebih banyak yang menilai harga BBM tidak terjangkau saat ini sebesar 53,3%.

Sedangkan yang menilai harga BBM saat ini terjangkau sebanyak 37,9% dan 8,8% yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Temuan ini berdasarkan hasil survei terbaru LSI yang dilakukan pada 27 Juni hingga 5 Juli 2022 dengan wawancara melalui telepon. Populasi survei ini sebanyak 1.206 responden yang merupakan warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing atau RDD (teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak). Margin of error survei diperkirakan ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

KEYWORD :

Lembaga Survey Indonesia BBM Djayadi Hanan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :