Jum'at, 26/04/2024 23:31 WIB

Kemdikbudristek Siap Pasok SDM untuk Kawasan Industri Kendal

Kemdikbudristek Siap Pasok SDM untuk Kawasan Industri Kendal

Dirjen Diksi, Wikan Sakarinto menandatangani perjanjian kerja sama dengan sejumlah industri di Kawasan Industri Kendal (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menjalin kerja sama dengan 30 industri yang ada di Kawasan Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah.

Kerja sama dengan industri pada tahap awal ini, dimulai dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan empat industri di KIK yaitu P.T. Kawasan Industri Kendal, P.T. Borine Technology Indonesia, P.T. BSN Technologies Indonesia, dan P.T. Eclat Textile Indonesia, di Hotel Grand Edge, Semarang, pada Selasa (31/5).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto dalam sambutannya mengatakan, ke-30 industri ini nantinya akan terlibat dalam pengembangan pendidikan di satuan pendidikan vokasi untuk memenuhi SDM yang dibutuhkan.

"Penandatanganan PKS ini menjadi bentuk upaya Kemdikbudristek dalam membangun jembatan kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan DUDI. Nantinya implementasi kerja sama sendiri akan dilakukan oleh SMK dan perguruan tinggi vokasi, seperti dalam penyusunan kurikulum bersama, pelaksanaan magang, pembelajaran berbasis proyek riil dari industri, dan lain sebagainya sebagaimana tercantum dalam paket link and match 8+i," ucap Wikan.

Dirjen Wikan juga menjelaskan, Kemdikbudristek sebagai pabrik pencetak SDM vokasi memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang andal untuk meningkatkan daya saing industri. Namun, tantangan yang dihadapi saat ini adalah proses pembelajaran di satuan pendidikan vokasi, baik di level SMK maupun perguruan tinggi yang belum sepenuhnya link and match dengan industri. Hal ini, kata dia, disebabkan belum ada kemitraan yang berkelanjutan dalam proses pembelajaran hingga penyerapan lulusan vokasi.

"Terwujudnya keselarasan melalui penguatan kemitraan akan menghasilkan SDM vokasi yang mampu meningkatkan daya saing industri. Kemitraan yang dibangun adalah kerja sama yang saling menguntungkan, di mana vokasi bisa menjawab persoalan yang dialami DUDI," ujar Wikan.

Menurut Dirjen Wikan, sebelumnya Kemdikbudristek sudah melakukan kerja sama dengan beberapa kawasan industri. Namun, kerja sama dengan KIK kali ini tidak lepas dari potensi KIK yang terus berkembang sebagai kawasan industri di masa depan.

Sebagai salah satu basis investasi global di Indonesia, saat ini setidaknya sudah ada sembilan investor yang berinvestasi di KIK. Para investor ini berasal Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Hongkong, dan negara lainnya. Adapun bidang industri yang menempati KIK di antaranya dari sektor industri fesyen, furnitur, elektronik, makanan dan minuman, serta kemasan, dengan total 75 industri yang sudah ada.

"Untuk itulah kami sudah menyiapkan Kurikulum Merdeka yang bisa menjawab kebutuhan industri ini dan program unggulan kami juga mewajibkan satuan pendidikan vokasi untuk bermitra dengan DUDI, seperti di program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), Matching Fund, dan Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB)," kata Wikan.

Pada kesempatan yang sama, Wikan juga menyampaikan apresiasi atas sumbangsih DUDI terhadap kemajuan pendidikan vokasi di Indonesia.

Sementara itu, Executive Director PT Kawasan Industri Kendal, Didik Purbadi mengatakan, kerja sama dengan Kemdikbudristek merupakan sebuah keharusan untuk memenuhi kebutuhan akan SDM di KIK yang terus meningkat. Saat ini sudah ada sekitar 1.400 lebih lulusan SMK yang terserap di sejumlah industri yang ikut dalam kerja sama tersebut.

"Sampai tahun 2023 nanti kita perlu sekitar dua puluh ribu tenaga kerja. Oleh karena itulah, dengan kerja sama ini, kami berharap bisa memenuhi tantangan kebutuhan tenaga kerja ini," kata Didik yang ikut hadir dalam acara penandatanganan tersebut.

KEYWORD :

Kawasan Industri Kendal Kemdikbduristek Dirjen Diksi Wikan Sakarinto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :