Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto/ist)
Jakarta, Jurnas.com - Setiap perkembangan jaman memiliki kelebihan dan risikonya masing-masing. Termasuk perkembangan teknologi seperti halnya disrupsi digital yang kerap kita dengar.
Namun, disrupsi digital juga memiliki peluang yang perlu ditangkap untuk kemudian menjadi sebuah terobosan di masa mendatang. Khususnya untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia 2024 mendatang.
Bagi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, sudah menjadi suatu keharusan untuk anak muda menekuni bidang-bidang teknologi.
Erick Thohir Lantik Sekretaris Kementerian BUMN
Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa salah satu dampak dari disrupsi adalah hilangnya beberapa jenis pekerjaan. Namun diiringi juga dengan tumbuhnya berbagai jenis pekerjaan baru.
“Sudah menjadi keharusan bagi anak muda Indonesia untuk menekuni teknologi, khususnya digital,” ungkap Erick Thohir pada kuliah umum di Universitas PGRI Banyuwangi.
Menurutnya dengan anak muda yang menguasai seluk beluk teknologi digital Indonesia akan semakin mampu bersaing dalam percaturan ekonomi dunia yang baru.
Optimisme ini perlu diwujudkan dengan kebijakan nyata Pemerintah dan partisipasi rakyat khususnya kalangan muda untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi digitalnya.
Erick mengingatkan mayoritas penduduk Indonesia berada di usia muda. Menurut hasil survei, penduduk Indonesia didominasi usia produktif (15-64 tahun) dengan jumlah mencapai 191,08 juta jiwa (70,72 persen).
Jumlah itu jauh melampaui jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun) sebanyak 63,03 juta jiwa (23,33 persen), dan penduduk lanjut usia (65 tahun ke atas) sebanyak 16,07 juta jiwa (5,95 persen).
Meleknya anak muda Indonesia pada digitalisasi akan menjadi kekuatan utama dalam merepons disrupsi teknologi. Anak-anak muda perlu memperbarui kompetensi non-teknis atau soft skill yang bersinergi dengan budaya kerja dan perkembangan teknologi modern.
KEYWORD :Erick Thohir Menteri BUMN Anak Muda Tekuni Teknologi Digital
