Rabu, 15/05/2024 17:11 WIB

Kementan Berangkatkan 53 Petani Muda ke Jepang

Mantan gubernur dua periode Sulawesi Selatan itu mengatakan, belajar di negara Jepang memiliki keistimewaan. Hal ini karena masyarakat Jepang sangat gigih, kuat, kokoh, dan penuh semangat.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memberangkatkan 53 petani muda dari 19 Provinsi Indonesia untuk magang di Jepang. Mereka ditargetkan setelah pulang ke Tanah Air menjadi pengusaha melenial.

CIAWI, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memberangkatkan 53 petani muda dari 19 Provinsi Indonesia untuk magang di Jepang. Mereka ditargetkan setelah pulang ke Tanah Air menjadi pengusaha milenial.

"Anak-anakku yang akan magang hari ini kalian bukan orang biasa. Kalian pilihan Tuhan dan pilihan negara. Magang di suatu negara yang berkembang, maju, dan bagus itu hebat," kata Syahrul pada acara Pelepasan Petani Muda Magang Jepang 2020, Ciawi, Selasa (19/4).

Mantan gubernur dua periode Sulawesi Selatan itu mengatakan, belajar di negara Jepang memiliki keistimewaan. Istimewa karena masyarakat Jepang sangat gigih, kuat, kokoh, dan penuh semangat.

"Jepang itu hanya 25 persen dari total seluruh negaranya (maaf kalau saya salah) itu dipakai untuk pertanian, tapi mampu memberi makan seluruh rakyaknya dan ekspor yang luar biasa. Tidak hanya itu, tapi mereka mampu mensejahterakan rakyatnya," ujarnya.

Karena itu, Syahrul berharap agar peserta magang Jepang segera kembali ke Tanah Air setelah belajar. "Pulang karena kalian harus diberikan suntikan kekuatan untuk menjadi mentor gerakan pertanian yang makin maju mengalahkan Jepang suatu saat nanti," kata Syahrul.

Sementra itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan, hingga kini Kementerian Pertanian (Kementan) telah memberangkatkan peserta magang ke Jepang sebanyak 1.384 orang.

"Namun demikian sejak 2020 karena ada COVID-19 program ini sempat terhenti. Sebetulnya kami sudah siap tahun 2020 itu 141 orang siap berangkat. Paspor semuanya sudah beres, tapi karena COVID-19 ditangngguhkan," kata Dedi.

Kemudian, lanjut Dedi, berkat upaya Mentan Syahrul melobi Menteri Pertanian (Mentan) Jepang di sela pertemuan G20 di Italia, Kementan pada tahun 2021 mendapatkan kuota 25 peserta magang.

"Alhamdulillah 2021 di bulan Desember kita siap berangkat 25 orang. Awal Desember sudah berangkat 10 orang dan di pertengahan Desember 15 orang. Sayangnya, tiba-tiba Omicron, sehingga tahun 2021 hanya berangkat 10 orang," katanya.

Selanjutnya, berkat kerja sama dengan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Keduata Besar Indonesia di Tokyo, Atase Pertanian dan Foundation, Kementan tahun ini kembali mendapat kuota 52 orang yang akan diberangkatkan pada April 47 orang dan Mei 5 orang.

"Mereka akan mengikuti magang Jepang kurang lebih 1 tahun dan tentu target kita mereka semua bisa belajar dengan baik bagaimana mengelola on farm, khususnya komoditas hortikultura dan peternakan dan off farm yaitu olahan hingga ekspor," kata Dedi.

Dedi juga berharap agar peserta magang Jepang bisa belajar sebaik-baiknya, sehingga setelah pulang ke Indonesia langsung mempraktekan apa yang mereka pelajari. "Tentu saja target kita nanti menjadi petani dan pengusaha milenial yang handal di negeri ini," tegas Dedi

KEYWORD :

Magang Jepang Petani Milenial Dedi Nursyamsi Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :