Rabu, 15/05/2024 11:01 WIB

Studi Israel Sebut Booster Kedua Signifikan Turunkan Tingkat Kematian COVID-19

Penyedia layanan kesehatan terbesar di negara itu, Clalit Health Services, mengatakan studi 40 hari itu melibatkan lebih dari setengah juta orang berusia 60 hingga 100 tahun.

Pfizer Inc (Foto: Reuters)

JERUSALEM, Jurnas.com - Warga lanjut usia yang menerima booster kedua menggunakan Pfizer–BioNTech memiliki tingkat kematian 78 persen lebih rendah daripada mereka yang hanya mendapatkan satu vaksin saja. Hal tersebut berdasarkan penelitian Israel pada Minggu (27/3).

Penyedia layanan kesehatan terbesar di negara itu, Clalit Health Services, mengatakan studi 40 hari itu melibatkan lebih dari setengah juta orang berusia 60 hingga 100 tahun.

Sekitar 58 persen peserta telah menerima booster kedua - atau dua suntikan di samping rejimen dua suntikan dasar. Sisanya hanya menerima satu booster. Para peneliti mencatat 92 kematian di antara kelompok pertama dan 232 kematian di antara kelompok kedua yang lebih kecil.

"Kesimpulan utamanya adalah booster kedua menyelamatkan nyawa," kata Ronen Arbel, Peneliti Hasil Kesehatan di Clalit and Sapir College, dikutip dari Reuters pada Senin (28/3).

Laporan tersebut diterbitkan sebagai pracetak dan belum ditinjau oleh rekan sejawat. Penelitian tersebut mengecualikan orang yang menerima vaksin saingan Moderna dan mereka yang telah menggunakan terapi anti-COVID oral.

Pejabat kesehatan Israel telah melakukan sejumlah penelitian tentang kemanjuran vaksin selama pandemi yang berdampak pada pembuatan kebijakan di negara lain.

KEYWORD :

Pfizer/BioNTech Vaksin Booster Studi Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :