Senin, 06/05/2024 03:48 WIB

Sulitnya Peneliti Kulit Hitam Ajukan Dana Hibah di Inggris

Sejumlah peneliti kulit hitam di Inggris mengeluhkan diskriminasi lembaga pendanaan pemerintah, ketika mereka mengajukan dana hibah penelitian.

Peneliti Inggris, Robert Mokaya (Foto: BBC)

London, Jurnas.com - Sejumlah peneliti kulit hitam di Inggris mengeluhkan diskriminasi lembaga pendanaan pemerintah, ketika mereka mengajukan dana hibah penelitian.

Kasus ini dialami oleh Robert Mokaya, peneliti kulit hitam yang sudah 15 tahun menjadi profesor di Universitas Nottingham. Seluruh pengajuannya untuk pendanaan proyek penelitian ditolak oleh Badan Riset dan Inovasi Inggris.

"Saya telah menerbitkan makalah penelitian yang saya harapkan akan memungkinkan saya untuk mendapatkan dana melakukan penelitian lanjutan. Saya ingin tahu apakah (penolakan) ini tipikal untuk seseorang dengan nama keluargaku," kata Robert dikutip dari BBC pada Kamis (17/3).

Permohonan pendanaan ditinjau dan diputuskan oleh sesama ahli di bidang yang namanya tidak dipublikasikan, tetapi nama pemohon dapat diketahui oleh pengulas (reviewer).

Terlepas dari penolakan terus-menerus atas aplikasi pendanaan, Robert punya catatan yang baik sebagai peneliti. Dia adalah ahli kimia bahan terkenal, yang mengkhususkan diri dalam studi bahan untuk penyimpanan energi berkelanjutan dan telah memiliki banyak publikasi di jurnal ilmiah.

Dia mampu melakukan penelitiannya karena dana dari amal dan masyarakat terpelajar, seperti Royal Society, yang mendanai hanya para peneliti yang dinilai memiliki rekam jejak keunggulan dalam pekerjaan mereka.

Robert saat ini adalah wakil rektor di universitas Nottingham dan wali dari Royal Society of Chemistry (RSC). RSC telah menerbitkan sebuah investigasi yang menunjukkan bahwa ada rasisme di lapangan. Laporan tersebut menemukan bahwa marginalisasi minoritas telah menjadi hal yang normal di universitas dan industri.

Penyelidikan juga membuktikan pengalaman Robert, menemukan bahwa peneliti etnis minoritas cenderung tidak mendapatkan dana hibah, promosi dan dibayar secara signifikan lebih sedikit. Pada 2019/2020, hibah rata-rata untuk peneliti ilmu kimia etnis minoritas adalah £320.000, dibandingkan dengan £355.000 untuk peneliti kulit putih.

Kepala eksekutif RSC, Helen Pain, menggambarkan cerita diskriminasi yang dia lihat sebagai bagian penyelidikan sebagai hal yang cukup mengejutkan.

"Rasisme sayangnya merupakan realitas ilmu kimia, sama seperti di masyarakat luas. Kami perlu melakukan yang lebih baik. Kami perlu membuat perbedaan," katanya kepada BBC News.

Laporan RSC juga menunjukkan bahwa mahasiswa etnis minoritas tertarik untuk belajar kimia di universitas, tetapi mereka terhalang oleh apa yang mereka anggap sebagai atmosfer penelitian akademis yang tidak menyenangkan. Hal ini terutama berlaku untuk mahasiswa dan peneliti kulit hitam.

Angka resmi menunjukkan bahwa pada tingkat sarjana 4,9 persen mahasiswa kulit hitam yang mempelajari mata pelajaran yang berhubungan dengan kimia, secara signifikan lebih tinggi daripada 3,0 persen populasi nasional Inggris. Tapi kebanyakan memilih untuk tidak masuk penelitian.

"Di dunia akademis Anda harus mendapatkan sinyal dari rekan-rekan yang lebih senior bahwa sudah waktunya untuk melamar peran yang lebih senior. Di awal karir saya, sinyal yang saya dapatkan adalah bahwa ini bukan tempat untuk Anda," ujar Robert.

Sandile Mtetwa, mahasiswa PhD kulit hitam di Universitas Cambridge. Dia ikut mendirikan sebuah kelompok untuk siswa Afrika yang mempelajari mata pelajaran sains.

Dia mengatakan banyak dari mereka telah memutuskan untuk tidak berjuang. Sebaliknya, mereka memilih mencari pekerjaan di sektor swasta karena ada praktik diskriminasi yang menghambat jika berkiprah di bidang penelitian akademis.

"Komunitas ilmu kimia sangat didorong oleh jaringan. Anda harus mengenal seseorang untuk bergabung," beber Mtetwa.

"Senior harus mendukung Anda, untuk membantu Anda mendapatkan posisi, untuk mendapatkan hibah. Jika seseorang di atas sana tidak mendukung Anda, Anda tidak dapat berbuat banyak untuk itu," imbuh dia.a

Laporan RSC mengatakan bahwa ada sedikit insentif bagi organisasi kimia untuk berkembang. Sebagian besar inisiatif bersifat sukarela dan tampaknya memiliki dampak terbatas.

KEYWORD :

Kulit Hitam Diskriminasi Peneliti Inggris




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :