Selasa, 30/04/2024 08:38 WIB

Mariupol Dibom, Polandia Sebut Putin Penjahat Perang

Wakil menteri luar negeri Polandia, Marcin Przydacz, menyebut pemboman teater di Mariupol merupakan indikasi pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan taktik yang lebih brutal.

Pandangan udara menunjukkan asap membubung saat kendaraan lapis baja ditembak di sebelah sebuah bangunan di Mariupol, Ukraina, seperti yang diunggah pada 13 Maret 2022 dalam video drone selebaran ini. (Foto: Azov Mariupol/Handout via Reuters)

Warsawa, Jurnas.com - Wakil menteri luar negeri Polandia, Marcin Przydacz, menyebut pemboman teater di Mariupol merupakan indikasi pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan taktik yang lebih brutal.

Przydacz menegaskan bahwa dia setuju dengan karakterisasi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang melabeli pemimpin Rusia itu sebagai "penjahat perang".

"Menurut pendapat saya, rencana awalnya adalah menghancurkan infrastruktur militer," kata Przydacz dikutip dari BBC pada Kamis (17/3).

"Kremlin percaya pemerintah Ukraina akan menguap entah bagaimana. Bukan itu masalahnya. Orang Ukraina sangat berani mempertahankan tanah mereka dan nilai-nilai mereka, demokrasi mereka, negara yang mereka bangun, yang telah mereka bangun selama 30 tahun terakhir. Jadi sekarang Putin memutuskan untuk menyerang infrastruktur sipil," lanjut dia.

Przydacz mengatakan bahwa teater yang menjadi sasaran bom pasukan Rusia, diduga merupakan tempat berlindung anak-anak di tengah invasi Moskow.

"Saya pernah melihat foto yang ada di sekitar teater ini, tertulis di trotoar bahwa ada anak-anak di dalamnya. Itu tidak menghentikan Putin untuk mengebom ini dan dia benar-benar, sebagaimana Presiden Biden memanggilnya, adalah penjahat perang," tegas dia.

Diketahui sebelumnya, Dewan Kota Mariupol mengumumkan bahwa gedung teater yang menjadi tempat berlindung warga, rusak parah akibat bom yang dilancarkan pasukan Rusia.

"Menurut data awal, lebih dari 1.000 orang bersembunyi di sana. Jumlah korban tewas dan luka-luka tidak diketahui," kata Petro Andriushchenko dikutip dari CNN.

KEYWORD :

Marcin Przydacz Polandia Penjahat Perang Rusia Ukraina Mariupol




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :