Sabtu, 11/05/2024 13:58 WIB

Kemilau Seksi Hilirisasi Pertanian, Alirkan Kesejahteraan Bagi Petani Jombang

Kebijakan pertanian yang diberikan Kementan sepenuhnya untuk mendukung dan menaikkan nilai kesejahteraan petani.

Peserta kegiatan Penguatan Kelembagaan Penyuluhan dan Petani di Jombang pada Jumat (11/3). (Foto: Kementerian Pertanian)

Jombang, Jurnas.com – Hilir usaha pertanian Jombang super seksi. Bersinar kemilau dengan memberikan kesejahteraan besar kepada petani. Nilai ekonominya fantastis. Buah dari inovasi dan kerja keras stakeholder pertanian di sana. Value-nya dijamin semakin menggelembung karena Kementan terus mengalirkan bantuan, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Hilir pertanian memberikan pendapatan yang sangat besar kepada petani. Fokusnya bukan lagi terkait on farm, tapi justru pasca panennya. Dengan inovasi, nilai komoditas meningkat berkali-kali lipat. Ada penambahan kesejahteraan bagi keluarga,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Optimalisasi potensi industri hilir pertanian Jombang terpotret dari kunjungan Kementan, Jumat (11/3). Berada di Jombang, Jawa Timur, Kementan mengeksplorasi Gapoktan Mojokulon di BPP Jogoroto, Jogoroto.

Selain itu, mereka juga berdialog dengan Poktan Segunung, Wonosalam. Hasilnya? Gapoktan Mojokulon menjelma menjadi lini bisnis kompetitif, meski perlu mendapatkan support terutama dalam perluasan penetrasi pasarnya.

“Kebijakan pertanian yang diberikan Kementan sepenuhnya untuk mendukung dan menaikkan nilai kesejahteraan petani. Petani hanya perlu menerapkannya dan bekerja keras dengan berinovasi mencari peluang-peluang baru. Lalu, Kementan akan terus memberikan dukungan secara penuh. Bagi petani di seluruh Indonesia, apa yang dibutuhkan, silahkan saja diajukan,” kata SYL lagi.

Mengacu pergerakan Gapoktan Mojokulon, industri hilirnya mampu memberikan pendapatan bagi anggotanya sekitar Rp32 Juta per Tahun. Mereka mampu mengembangkan bisnis jual beli gabah dan beras. Saat ini mereka memiliki 3 varian beras yang ditawarkan, seperti Premium, Super, dan Medium.

Beras Premium menjadi kualitas terbaik dengan hanya menyisakan kepala berasnya saja. Kapasitas produksi beras Gapoktan Mojokulon mencapai 15-20 Ton per Hari. Omzetnya Rp300 Juta per Bulan.

“Hilir pertanian selalu menjanjikan secara ekonomi. Kementan memang terus mendorong para petani agar menjual komoditasnya dalam bentuk olahan. Beragam pelatihan sudah diberikan oleh Kementan untuk menaikkan nilai jual produk pertanian. Selain teknis produksinya, petani juga sudah dibekali pengetahuan pengemasan dan pemasarannya dengan memanfaatkan teknologi,” terang Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.

Sebagai informasi, Gapoktan Mojokulon memiliki anggota 275 orang. Berada dalam 1 desa, mereka ditopang oleh 4 kelompok tani. Mengembangkan jaringan bisnis, Gapoktan Mojokulon bekerjasama dengan mitra bisnis 10 penggilingan padi di sekitar wilayahnya. Mereka mengakses pasar ASN di Provinsi Jawa Timur, termasuk toko-toko sembako di Jombang. Seiring peningkatan nilai bisnis, akses permodalan Gapoktan Mojokulon tumbuh dari Rp1,4 Miliar pada 2018 menjadi Rp4,3 Miliar untuk durasi waktu 12 tahun.

“Ada banyak fasilitas yang dimiliki Kementan untuk mendukung bisnis petani. Kalau mereka perlu modal besar, silahkan akses KUR secara langsung. Bunga KUR rendah dan ada banyak kemudahan yang diberikan kepada petani, apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini,” tegas Dedi.

Selain Gapoktan Mojokulon, warna potensi industri hilir pertanian juga dimiliki Poktan Segunung. Mereka saat ini mengembangkan usaha sapi perah, kambing perah, dan kopi. Untuk sapi perah, Poktan Segunung memiliki kemampuan produksi susu 1.000 Liter per Hari. Untuk harga per liternya sekitar Rp15 Ribu.

Dengan jumlah ternak 150 sapi, usaha ini memiliki hasil sampingan kompos dan biogas rumahan. Ada juga produk olahan susu Osuka dengan harga Rp5 Ribu per 250 ML.

Nilai ekonomi menarik juga ditawarkan dari usaha kambing perah. Dengan jumlah ternak 300 ekor kambing, usaha ini mampu menghasilkan produksi susu 40 Liter per Hari. Adapun harga pasar susu kambing adalah Rp14 Ribu per Liter. Selain lokal Jombang, produk susu kambing Poktan Segunung menyasar pasar Yogyakarta dan Surabaya. Pengirimannya setiap sepekan sekali.

“Apa yang dilakukan oleh para petani di Jombang sungguh luar biasa. Mereka harus fokus dengan potensi hilir dari industri pertanian. Mereka harus menciptakan banyak olahan dari usahanya agar mendapatkan keuntungan lebih besar,” kata Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP Kementan sekaligus Direktur IPDMIP Bustanul Arifin Caya.

Lalu, bagaimana dengan lini bisnis kopi? Menawarkan cita rasa robusta, produk kopi Poktan Segunung ini sudah masuk pasar Timur Tengah melalui tangan kedua. Untuk pasar domestik menyasar Tuban dan Sidoarjo. Saat ini ada 2 brand kopi yang ditawarkan, yaitu Bagong dan Anjasmoro. Kopi produk Poktan Segunung dikembangkan dari tanaman sambung antara robusta dan excelso.

“Sinergi antara stakeholder pertanian di Jombang sangat solid. Kami terus memberikan support sesuai dengan kebutuhan mereka. Kami juga mendukung beragam upaya untuk mengembangkan hilirisasi pertanian. Sebab, hasilnya secara ekononomi sangat besar,” tutup Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Muchamad Rony.

KEYWORD :

Syahrul Yasin Limpo Hilir Pertanian Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :