Jum'at, 10/05/2024 20:20 WIB

Kementan Kukuhkan Kader Siaga Rabies

Keberadaan Lembaga KASIRA mampu meningkatkan sinergitas unsur puskeswan, puskesmas, dan instansi terkait dalam meningkatkan motivasi dan komitmen kader, serta mendorong implementasi konsep One Health.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Syamsul Ma`arif. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengukuhkan Kader Siaga Rabies (KASIRA) Tahun 2022 untuk akselerasi pembebasan rabies berbasis partisipasi dan pemberdayaan masyarakat khususnya di Pulau Sumbawa (10/2).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah berharap keberadaan Lembaga KASIRA mampu meningkatkan sinergitas unsur puskeswan, puskesmas, dan instansi terkait dalam meningkatkan motivasi dan komitmen kader, serta mendorong implementasi konsep One Health.

"Tahun ini kita kukuhkan KASIRA Tahun 2022 sebagai upaya akselerasi pembebasan Rabies, khususnya di Pulau Sumbawa. Harapannya strategi pengendalian rabies dapat dilaksanakan secara efektif menuju nol kematian manusia akibat rabies pada tahun 2030," kata Nasrullah.

Sejak tahun 2021, Ditjen PKH Kementan telah membentuk KASIRA di 5 kabupaten/kota, di 5 kecamatan dengan masing-masing kecamatan terdiri dari 5 desa terpilih yang memiliki kasus rabies tertinggi di Pulau Sumbawa.

KASIRA merupakan lembaga non formal dibentuk di tiap desa dengan melibatkan peran aktif masyarakat lokal yang terdiri dari berbagai unsur yaitu aparat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kader Posyandu dan pemburu yang memanfaatkan anjing untuk mendapatkan hewan buruannya.

Nasrullah mengatakan, KASIRA merupakan hasil adopsi dan replikasi program pembebasan Rabies di Kabupaten Sukabumi yang telah diinisiasi oleh LPPM IPB. "Saat ini kita modifikasi dan sesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah," tambahnya.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Syamsul Ma`arif mengatakan, pembentukan KASIR dimulai dengan sosialisasi, yang dilanjutkan dengan pembentukan kader dan bimbingan teknis bagi para kader.

"Sebagai bentuk apresiasi bagi para kepala daerah di Pulau Sumbawa atas terbentuknya KASIRA di wilayahnya, maka pada hari ini dilaksanakan pengukuhan. Pembentukan KASIRA di 5 wilayah percontohan di Pulau Sumbawa ini dapat menjadi katalisator di wilayah lain," ujarnya.

Ia mengatakan, peran aktif Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kesehatan, Perguruan Tinggi dan kader sangat mempengaruhi keberlangsungan kelembagaan ini di masyarakat.

Karena itu, ia berharap keberadaan KASIRA mampu mempercepat proses pelaporan kasus dan respon, meningkatkan cakupan vaksinasi anjing, memperluas penyebaran informasi, serta meningkatkan pengetahuan sikap dan praktik masyarakat dalam pemeliharaan Hewan Penular rabies.

Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, rabies bukanlah penyakit baru dalam sejarah perabadan manusia. Namun kasus rabies ini bisa berdampak pada kematian manusia, bahkan juga berdampak terhadap perekonomian.

Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2021, secara global, beban ekonomi akibat rabies yang diperantarai anjing diperkirakan mencapai US$ 8,6 miliar per tahun.

Menurutnya, keterlibatan berbagai sektor melalui kolaborasi One Health terutama penyuluhan kepada masyarakat, tentang kesadaran dan kampanye vaksinasi, tidak melepasliarkan anjing peliharaan, serta pertolongan pertama kasus gigitan sangat penting sebagai upaya mengurangi kasus terkait penyakit rabies.

"Jika kasus gigitan anjing diduga rabies berkurang, maka kerugian ekonomi yang ditimbulkannya juga dapat ditekan," kata Syahrul.

Pengukuhan KASIRA nasional tahun ini dilaksanakan di Kota Mataran NTB pada Rabu (9/2), yang dihadiri Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah dan Kepala Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan di 20 provinsi se- Indonesia.

 

Zulkieflimansyah menyampaikan terima kasih kepada Ditjen PKH yang telah menjadikan Pulau Sumbawa sebagai pilot proyek pemberantasan rabies, melalui penguatan pemberdayaan masyarakat.

"Kejadian rabies mungkin dianggap sepele bagi sebagian orang. Namun sebenarnya hal ini dapat berdampak besar bagi sektor lain jika tidak ditangani dengan baik. Misalnya event internasional yang rencana akan diselenggarakan di NTB yaitu "MotorGP" di Mandalika dan "Motorcross" di Lombok Tengah," kata Zulkieflimansyah.

"Untuk itu, marilah kita saling bekerja sama untuk memberantas rabies dari Bumi Nusa Tenggara Barat," pungkasnya.

KEYWORD :

Kader Siaga Rabies Ditjen PKH Nasrullah KASIRA




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :