Jum'at, 26/04/2024 14:44 WIB

SEAMEO RECFON: Anak dari Orang Tua Perokok Berisiko Stunting

Peneliti senior SEAMEO RECFON, Grace Wangge mengungkapkan bahwa anak dari orang tua perokok, berisiko lebih tinggi mengalami stunting.

Peneliti senior SEAMEO RECFON, Garce Wangge (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Peneliti senior SEAMEO RECFON, Grace Wangge mengungkapkan bahwa anak dari orang tua perokok, berisiko lebih tinggi mengalami stunting.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan webinar SEAMEO RECFON bertajuk `Sustaining Good Nutrition for All Amidst COVID-19 Pandemic`, di Jakarta pada Kamis (27/1) kemarin.

"Ada penelitian dari pusat kajian jaminan sosial UI, menunjukkan bahwa stunting dan tembakau itu berhubungan. Mereka (orang tua) sekitar 2 persen punya risiko lebih tinggi menderita stunting anaknya," terang Grace.

"Ada juga beberapa penelitian skala kecil yang menunjukkan persentase lebih kecil, yaitu sekitar 1,1-1,3 kali anak dari keluarga yang bapak atau ibunya merokok itu stunting," imbuh dia.

Oleh karena itu, lanjut Grace, SEAMEO RECFON mendorong pemerintah segera melakukan pembaruan strategi kampanye dan edukasi nasional mengenai stunting. Terutama perubahan narasi pencegahan stunting.

Menurut dia, hingga saat ini kampanye stunting hanya berfokus pada pemenuhan gizi ibu selama hamil, dan anak sepanjang 1.000 hari pertama kehidupan.

"Sehingga ada kesan ini hanya masalah anak, atau rokok berbahaya kalau ibunya merokok. Padahal, kalau bapaknya (merokok) juga berimbas tidak hanya ekonomi, namun juga kesehatan," tegas dia.

Grace menambahkan, penurunan angka stunting bukan hanya milik sektor kesehatan, melainkan lintas sektoral. Dengan demikian, dia berharap pemerintah melakukan kolaborasi untuk mencapai tujuan tersebut.

"Perlu ada penekanan bagaimana kerja lintas sektoral. Bukan kerja bersama, atau kerja sendiri-sendiri dalam waktu yang sama tapi tidak ada konvergensi," tandas dia.

KEYWORD :

Stunting SEAMEO RECFON Perokok Aktif




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :