Rabu, 15/05/2024 11:26 WIB

Bulog Tidak Masuk Holding BUMN Pangan, Begini Alasannya

Bulog berperan stabilisator yang dapat melakukan intervensi ketika ada harga pangan naik, sehingga harga-harga pangan tetap terjaga. Adapun ID Food dibentuk untuk fokus kepada pasar.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (Jurnas/Foto Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Perum Bulog tidak masuk dalam holding BUMN Pangan atau ID Food lantaran untuk menjaga stabilitas dan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Kementerian BUMN memiliki visi untuk mempunyai dua grup pangan yakni Bulog dan ID Food.

Bulog berperan stabilisator yang dapat melakukan intervensi ketika ada harga pangan naik, sehingga harga-harga pangan tetap terjaga. Adapun ID Food dibentuk untuk fokus kepada pasar.

Penjelasan tersebut disampaikan Menteri BUMNErick Thohir,saat berbicara dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI, di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (25/1).

"Bulog sebagai stabilisator. Di mana Bulog mengintervensi ketika ada harga naik, lalu bisa membeli barang-barangnya dengan nilai-nilai tertentu dan itu dimasukkan sebagai cold storage atau pergudangan," ujar Erick Thohir

Menurut Erick, terkait orientasi kepada pasar, salah satunya telah dilakukan koordinasi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dengan memberlakukan standarisasi produk gurita untuk bisa diekspor di luar negeri.

“Kita rapat dengan Menteri KKP, Perinus-Perindo gak perlu lagi punya kapal yang bersaing dengan nelayan, tapi harus jadi offtaker, dan dampingi ini nelayan dengan produk yang bisa distandarisasi. Contoh gurita, sekarang dari Perinus sudah bisa diupgrading gurita distandarin size yang benar, disteam lalu divakum, kita kirim ke banyak negara di luar negeri,” ujarnya.

Sementara itu Sang Hyang Seri bisa memulai produksi beras dengan kualitas tinggi lalu dikemas dengan metode vakum sehingga bisa diekspor ke Timur Tengah.

Erick Thohir menambahkan pemerintah juga akan menerapkan hal serupa untuk komoditas tebu, jagung, dan beras kedepannya. “Jadi peran holding pangan kita ini off-taker, tak lagi menyaingi petani, peternak, nelayan. Ini memang perlu konsolidasi bertahap, tapi kalau mau bisa kita contoh itu Program Makmur,” katanya.

 

KEYWORD :

Erick Thohir BUMN Perum Bulog Tidak Masuk Holding BUMN Pangan DPR




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :