Sabtu, 27/04/2024 01:40 WIB

Festival Kolaborasi Jakarta Ditutup dengan Bincang Komunitas

Tema Besar: Rise of Resilient and Liveable City

Festival Kolaborasi Jakarta (FKJ) 2021 digelar secara daring dengan pembicara internasional

Jakarta, Jurnas.com – Serangkaian acara Festival Kolaborasi Jakarta (FKJ) ditutup dengan diskusi pleno internasional “green and just recovery. Menciptakan kota tangguh" sesuai dengan tema besar FJK “Rise of Resilient and Liveable Cities”

Tema ini dibahas dari berbagai perspektif. Meliputi sudut pandang ekonomi, infrastruktur, lingkungan, kepemimpinan, keuangan, sektor publik, dan investasi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan hadir sebagai Nara sumber di acara penutupan. Ia tampil dalam sebuah diskusi bersama Maimunah Mohd Sharif (Executive Director UM-Habitat), Mark Watts (Executive Director of C40), Emilia Saiz (Secretary General of United Cities and Local Goverments/UCLG), dan Dino Patti Djalal (Board Member of The World Resources Institute and Founder of Foreign Policy Community of Indonesia/FPCI).

Acara ini menjadi wadah yang mengakomodasi kolaborasi yang sudah ada sekaligus merangkul kolaborator baru yang memiliki potensi untuk berkontribusi terhadap kemajuan kota Jakarta dan warganya.

Berbagai rangkaian kegiatan pre-event pun telah dan sedang digelar sejak bulan Oktober yang lalu, di antaranya adalah Indonesian Contemporary Art & Design 2021, Tik Tok Challenge, Yel Yel wilayah, foto mural, festival tagar IniJakarta, Jakarta Zona Meriah, Pop Art Jakarta hingga Festival Kerja Bakti.

Gelar diskusi kolaborasi kali ini dibagi menjadi menjadi 4 sesi yang masing-masing memiliki topik diskusi dari berbagai latar belakang.

Penutupan FKJ juga dihadiri pembicara internasional yang merepresentasikan berbagai organisasi dan pemerintah.

Sesi pertama membahas “Building a healthier and more resilient city” dengan moderator dr. Zulvia Oktanadia (M.D, Psychiatrist, RSUD Tarakan). Adapun pembicaranya adalah Pandu Riono (Representative for Faculty of Public Healthy Universitas Indonesia), Nasrudin Djoko Surjono (Head of Regional Development Planning Board Jakarta Capital City Government), dan Dr N, Paranietharan (WHO Representative in Indonesia).

Mereka membahas sudut pandang perekonomian dan sosial, melalui tema “Future of work : people and government”. Membahas dampak Pandemi Covid-19 bagi sosial dan perekonomian. Mengupas masalah hingga solusinya.

Sesi kedua diskusi, dipandu oleh Irwanda Wardhana (Researcher at Fiscal Policy Agency Indonesia Ministry of Finance). Sedangkan ketiga narasumber adalah, Sri Haryati (Assistant to the Provincial Secretary for Economy and Finance DKI Jakarta Province), Diana Permatasari (Executive Analyst, Bank Indonesia Representative Office Tokyo), dan Lusiani Julia (Senior Programme Officer at International Labour Organization/ILO).

Lanjut sesi ketiga, mengusung tema “Climate Resilient Urban Planning” yang dikupas dari sudut pandang infrastruktur dan lingkungan.

dimoderatori oleh Fazlur Rahman Hassan (Policy Director, Governor Delivery Unit of DKI Jakarta Province). Pembicaranya adalah Afan Adriansyah (Assistant to the Provincial Secretary for Development and Environment DKI Jakarta), Mark Roeland de Castro (President on EnPraxis and President of International Metropolitan Fellowship),dan Johan Verlinde (Program Manager Rotterdam Climate Adaption Plan).

Festival Kolaborasi Jakarta dapat terselenggara dengan baik berkat kolaborasi Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Biro Kerja Sama Daerah dan Yayasan Irama Nusantara serta Jakarta Experience Board, dan didukung oleh Jaya Konstruksi. Melalui kolaborasi ini, mari wujudkan bersama Kota Tangguh untuk Indonesia lebih baik.

KEYWORD :

Festival Kolaborasi Jakarta Anies Rasyid Baswedan kota tangguh WHO




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :