Sabtu, 27/04/2024 01:15 WIB

Ewindo Gandeng Universitas Jember Beri MCK dan Pipanisasi untuk Petani

Dukungan pipanisasi dan sarana MCK ini adalah salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan kepada petani mitra kami di Jember, Jawa Timur. Tujuannya, agar petani mendapatkan akses air dan mengoptimalkan potensi wilayah mereka.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Jember, Jawa timur Imam Sudarmaji meresmikan operasional sarana MCK dan pipanisasi untuk lahan pertanian sepanjang 600 meter di Desa Sucopangepok, Kecamatan Jelbuk, Jember. (Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Jember, Jawa timur Imam Sudarmaji meresmikan operasional sarana mandi cuci kakus (MCK) dan pipanisasi untuk lahan pertanian sepanjang 600 meter di Desa Sucopangepok, Kecamatan Jelbuk, Jember.

Hadir dalam acara ini Guru Besar dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (Unej), Prof. Ir. Achmad Subagio dan Prof. Dr. Indarto, serta dosen dari Fakultas Pertanian Universitas Jember Dr. Marga Mandala.

Kemudian Seed Operation Director PT East West Seed Indonesia (Ewindo) Joko Sareh Utomo, General Manager Corporate Affairs Ewindo Fransiska Fortuna, serta petani dan jajaran pemerintah setempat.

Pipanisasi yang mampu mengairi lahan pertanian produktif seluas 45 hektar ini adalah buah dari kolaborasi antara Ewindo produsen benih sayuran “Cap Panah Merah” dengan Unej dan kelompok petani di Kecamatan Jelbuk.

Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh 105 petani yang aktif memproduksi komoditas padi, jagung, cabai, tomat dan terong.

Seed Operation Director Ewindo Joko Sareh Utomo mengungkapkan, dukungan pipanisasi dan sarana MCK ini adalah salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan kepada petani mitra kami di Jember, Jawa Timur. Tujuannya, agar petani mendapatkan akses air dan mengoptimalkan potensi wilayah mereka.

“Sesuai dengan nilai yang kami usung, kami adalah sahabat petani yang bersedia memahami, membantu, dan senantiasa dapat memberikan solusi atas segala permasalahan petani,” papar Joko dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/12).

Sebelumnya, lanjut Joko, banyak petani di wilayah tersebut kurang dapat mengoptimalkan potensi wilayahnya akibat keterbatasan pasokan air. Terlebih pada musim kemarau yang panjang, kegiatan pertanian sulit untuk dilaksanakan yang diakibatkan oleh kekeringan.

“Bantuan itu datang tepat waktu karena area ini di luar musim hujan sangat kesulitan akses terhadap air bersih,” kata Saiful Bahri, Ketua Kelompok Tani, sebagai perwakilan petani Jelbuk.

Tidak hanya sarana pertanian, selama kurun waktu 13 tahun terakhir Ewindo telah mendampingi petani di Jelbuk. Saiful Bahri mengatakan, para petani mendapatkan transfer teknologi, akses terhadap benih unggul berkualitas dan solusi jika ada permasalahan terhadap kegiatan budidaya seperti serangan hama dan penyakit.

Sehari sebelumnya Ewindo juga meresmikan bantuan MCK untuk membantu menjaga kualitas kesehatan petani mitranya yang berlokasi di Desa Sucolor, Bondowoso.

Dalam acara tersebut juga diadakan sosialisasi mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat yang disampaikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Jember serta kerja bakti oleh para mahasiswa dan warga setempat.

Hingga saat ini Ewindo telah bekerja sama dengan 17 ribu petani di Jawa Timur, Lombok, Banten, dan Lampung. Kerjasama ini diantaranya adalah menyerap hasil panen petani secara langsung oleh perusahaan.

Diharapkan, dengan pola kerja sama ini petani mendapatkan jaminan atas produk pertanian yang dihasilkan. Selain itu, Ewindo juga membina lebih dari 7 juta petani sayuran di seluruh Indonesia. Kolaborasi Ewindo dengan Universitas Jember sendiri bukan baru kali ini saja.

Sebelumnya, perusahaan telah bekerja sama dengan pihak universitas untuk mengolah sekitar 3.000 ton labu menjadi berbagai produk. Selain itu, di Jawa Timur Ewindo juga membantu pembangunan jembatan di Banyuwangi yang membuat akses petani lahan pertanian semakin mudah.

KEYWORD :

Ewindo Petani Universitas Jember Pertanian Joko Sarah Utomo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :