Jum'at, 03/05/2024 08:34 WIB

Kepala BKKBN Gemes Masih Banyak Perempuan Tak Paham Kesehatan Reproduksinya

Perempuan wajib tahu bagaimana menstruasi normal, menstruasi yang mengacam kesehatan, menstruasi yang membuat sulit hamil, atau menstruasi yang bikin anemia.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo . (Foto: Supiatno: Jurnas.com)

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo gemas masih banyak perempuan yang belum memahami kesehatan reproduksinya dengan baik.

"Perempuan remaja ini kan setiap bulan menstruasi sebanyak 200 cc, tapi mereka juga jarang loh yang tahu kalau menstruasi itu 200 cc, dan mereka juga jarang tahu kalau 200 cc itu mendekati orang yang donor darah," kata Hasto dalam sebuah vodcast, Jakarta, Jumat (5/11).

Hasto mengatakan, perempuan wajib tahu bagaimana menstruasi normal, menstruasi yang mengancam kesehatan, menstruasi yang membuat sulit hamil, atau menstruasi yang bikin anemia.

Saat disinggung seperti apa menstruasi yang normal, Hasto pun menyebutkan empat hal yang bisa jadi rujukan. Keempat hal itu yakni, dari sisi durasi, jarak, kuantitas (jumlah), dan rasa (nyeri).

Dari sisi durasi, kata Hasto, menstruasi normalnya berlangsung 2-7 hari. Dalam artian, menstruasi tersebut, dikatakan tidak nomal dan harus diperiksa jika berlangsung lebih dari 7 hari.

"Jadi barang siapa yang menstruasi lebih dari 7 hari ini kita katakan tidak normal karena mengancam pengeluaran darah terlalu banyak dan kemudian akhirnya bisa anemia," uja jelas Hasto.

Dari sisi kuantitas, darah yang dikeluarkan perempuan pada menstruasi tidak sampai menggumpal. Dengan kata lain, darah yang dikeluarkan perempuan saat menstruasi normalnya adalah cair. 

"Kuantitas darahnya mestinya tidak sampai menggumpal gumpal. Jadi, kalau ada menstruasi ada darah menggumpal sebesar ibu jari itu sudah tidak normal," jelas Hasto.

Selanjutnya, siklus menstruasi normal terjadi minimal 22 hari dan maksimal 23 hari. "Jadi jangan berpedoman sebulan menstruasi berapa kali, tapi berpedoman pada jaraknya, yaitu minimal 22 hari dan maksimal 23 hari," ujarnya.

Kemudian normal tidaknnya nyeri yang dirasakan saat menstruasi bisa dilihat apakah kita mampu melakukan aktivitas atau tidak. "Kalau masih bisa ngantor masih bisa kuliah berati ini normal. Ada yang kalau menstruasi kalau nggak minum obat nggak bisa kerja," ujarnya.

Menurut Hasto, ada penyakit ikutan yang sering membuat perempuan kesakitan yang teramat saat menstruasi, seperti endometriosis. Penyakit ini dapat ditreatment diberikan pengobatan agar tidak parah.

"Kalau endometriosisnya parah sering mebuat saluran telurnya lengket sehingga sulit hamil. Ada juga kista coklat itu juga murni dari endometriosis," kata Hasto.

KEYWORD :

Menstruasi BKKBN Hasto Wardoyo Kesehatan Reproduksi Perempuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :