Sabtu, 27/04/2024 03:43 WIB

Ketua MPR: Tenaga Kesehatan Adalah Pejuang dan Pahlawan Kemanusiaan

Bamsoet turut menyampaikan duka cita mendalam sekaligus penghormatan terhadap para tenaga kesehatan yang gugur dalam perang menghadapi badai pandemi Covid-19.

Ketua MPR, Bambang Soesatyo. (Foto: MPR)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) memberikan apresiasi besar kepada tenaga kesehatan sebagai profesi yang sangat mulia. Nilai kemuliaan profesi tenaga kesehatan terlihat dari besarnya pengorbanan yang diberikan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Memilih tenaga kesehatan sebagai profesi adalah panggilan jiwa, yang tidak semua orang dapat merasakannya.

"Dibutuhkan kejernihan hati nurani untuk dapat merasakan kebahagiaan yang tidak terukur, ketika kita dapat membantu meringankan beban penderitaan orang lain. Berbahagialah kalian, yang nantinya akan mempunyai kesempatan untuk mengabdikan diri sebagai pejuang dan pahlawan bagi kemanusiaan," ujar Bamsoet dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) STIKES Mitra Ria Husada, secara virtual di Jakarta, Rabu (22/9/21)

Bamsoet turut menyampaikan duka cita mendalam sekaligus penghormatan terhadap para tenaga kesehatan yang gugur dalam perang menghadapi badai pandemi Covid-19. Tercatat hingga 21 September 2021, sebanyak 2.032 jiwa tenaga kesehatan telah gugur dalam menjalankan tugas kemanusiaan.

"Kenyataan bahwa ribuan tenaga kesehatan telah gugur sepanjang pandemi Covid-19, sementara kita belum tahu kapan pandemi akan berakhir, mengisyaratkan bahwa kita membutuhkan lebih banyak lagi tenaga kesehatan guna memenuhi kebutuhan masyarakat, baik di masa pandemi saat ini, maupun di masa yang akan datang. Kebutuhan ini nyata, karena pelayanan kesehatan sampai kapan pun akan selalu dibutuhkan, mengingat bahwa kesehatan adalah hak dasar rakyat yang wajib dipenuhi negara," jelas Bamsoet.

Bamsoet menekankan, tujuan diselenggarakannya PKKMB adalah untuk membekali para mahasiswa baru agar menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter dan mempunyai wawasan kebangsaan. Senantiasa menjaga jati diri ke-Indonesiaan, memiliki jiwa solidaritas dan gotong royong, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kebersamaan, serta mencintai tanah air dan almamater.

"Pembentukan karakter ini penting ditanamkan sedini mungkin pada saat masa orientasi kampus. Tujuannya, agar setiap mahasiswa menyadari betul, bahwa di samping memiliki kompetensi dan kualitas keilmuan yang memadai, karakter dan mentalitas akan menjadi faktor penting yang akan menentukan peran dan kontribusi mereka sebagai sumberdaya manusia pembangunan," urai Bamsoet.

Bamsoet menambahkan, para mahasiswa baru patut bersyukur, selain membangun kecerdasaan intelektual, STIKES Mitra Ria Husada juga mendidik mahasiswa untuk mengedepankan etika bersosial secara luas. STIKES Mitra Ria Husada telah lama dikenal sebagai perguruan tinggi yang mampu menghasilkan lulusan tidak saja cerdas secara kognitif, tetapi juga santun dan berbudi luhur.

"Sebagai salah satu STIKES terbaik di Indonesia, visi yang diusung STIKES Mitra Ria Husada adalah mencetak lulusan yang unggul di bidang manajemen dan pelayanan kesehatan, berintegritas, dan berjiwa kewirausahaan. Apa pun program studi yang dipilih, pada saatnya nanti, keilmuan, pengetahuan, dan keterampilan yang kalian dapatkan, akan dibutuhkan oleh masyarakat dan negara," pungkas Bamsoet.

KEYWORD :

Kinerja MPR Bambang Soesatyo Tenaga Kesehatan Pahlawan Mahasiswa Baru




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :