Senin, 29/04/2024 06:06 WIB

Kelangkaan Air Beresiko Buruk pada Anak-anak di Irak

Dana Anak-anak PBB (UNICEF) memperingatkan risiko kesehatan bagi sebagian besar anak-anak Irak karena mereka tidak memiliki akses ke air yang aman dan dapat diminum.

Gambar yang diambil pada 3 November 2020 ini menunjukkan pandangan umum para nelayan di perahu mereka di pelabuhan utama Maqil di kota Basra, Irak selatan, yang menghadap ke sungai Shatt al-Arab, yang dibentuk oleh pertemuan Sungai Efrat dan Tigris [HUSSEIN] FALEH/AFP

Jakarta, Jurnas.com - Dana Anak-anak PBB (UNICEF) memperingatkan risiko kesehatan bagi sebagian besar anak-anak Irak karena mereka tidak memiliki akses ke air yang aman dan dapat diminum.

"Hampir 3 dari 5 anak di Irak tidak memiliki akses ke layanan air yang dikelola dengan aman," kata UNICEF dalam sebuah pernyataan dilansir Middleeast, Senin (30/08).

Badan PBB itu mengatakan bahwa kurang dari separuh sekolah di negara itu memiliki akses sumber air..

"Di Irak, tingkat kelangkaan air mengkhawatirkan, anak-anak tidak dapat berkembang dan berkembang secara maksimal tanpa air," kata Sheema SenGupta, Perwakilan UNICEF di Irak. 

"Sudah waktunya untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menjamin akses ke air yang aman untuk setiap anak."

Menurut UNICEF, musim hujan 2020-2021 di Irak adalah yang terkering kedua dalam 40 tahun terakhir, situasi yang menyebabkan pengurangan aliran air di Tigris dan Efrat masing-masing sebesar 29% dan 73%.

Angka resmi Irak memperkirakan jumlah anak di bawah 14 tahun mencapai 16,2 juta berdasarkan sensus baru-baru ini oleh Kementerian Perencanaan Irak pada Januari 2021.

Irak bergantung pada air dari sungai Tigris dan Efrat yang mengalir dari Turki dan Iran, namun dalam beberapa tahun terakhir, aliran air di kedua sungai tersebut menurun karena curah hujan yang rendah.

KEYWORD :

Kelangkaan Air Wilayah Irak Anak Terdampak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :