Sabtu, 27/04/2024 04:17 WIB

Intoleransi dan Radikalisme Menguat, Aktivis `98 dan Relawan Gelar Konsolidasi Nasional

Menguatnya aksi-aksi radikalisme jelas mengganggu agenda-agenda mendesak pemerintah

Sulaiman Haikal dan Anto, Aktivis 1998

Jakarta, Jurnas.com - Pusat Informasi dan Jaringan Aksi Reformasi 1998 (Pijar 98) bersama Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 (PPJNA 98) mengkonsolidasikan kekuatan para aktivis dan relawan secara nasional di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/12/2020).

Ketua Umum PIJAR 98 Sulaiman Haikal mengatakan, salah satu masalah penting yang menjadi perhatian para aktivis 98 adalah menguatnya radikalisme dan intoleransi, terutama pasca-kedatangan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.

"Menguatnya aksi-aksi radikalisme jelas mengganggu agenda-agenda mendesak pemerintah, seperti penanggulangan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi rakyat yang tengah menderita," jelas Haikal.

Menurut Haikal, pelanggaran hukum demi pelanggaran hukum, bahkan aksi menantang yang ditunjukkan secara terang-terangan kepada otoritas negara, jika terus dibiarkan, bisa membahayakan persatuan sosial dan keutuhan NKRI.

Oleh karenanya, Haikal meminta agar pemerintah segera mengambil langkah tegas memulihkan supremasi hukum dan mengembalikan kewibawaan negara.

"Kita akan susun poin-poin tuntutan bersama kawan-kawan aktivis 98 seluruh Indonesia, sekaligus menyusun agenda aksi bersama melawan radikalisme dan intoleransi," jelas Haikal.

Sementara itu Ketum PPJNA 98 Anto Kusumayuda mengatakan, para aktivis 98 merasa perlu untuk mengambil sikap terkait munculnya radikalisme dan intoleransi berbungkus agama di Indonesia.

“Kasus di Sigi membuktikan ancaman radikalisme dan intoleransi di depan mata. Belum lagi kelompok-kelompok yang menjual agama untuk kepentingan politik kekuasaan," paparnya.

Anto yang Aktivis 98 dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Yogyakarta ini menyinggung munculnya penceramah agama dengan narasi caci maki dan kebencian. Hal ini menjadi salah satu ancaman bagi bangsa Indonesia.

"Penceramah agama hanya bermodal mengaku keturunan Nabi dan menyebarkan kebencian dan caci maki justru merusak agama Islam,” paparnya.

Lebih jauh ia menyebut ada upaya pihak-pihak tertentu yang ingin menjatuhkan Presiden Jokowi di tengah jalan. Karena itu, para aktivis meminta Presiden Jokowi bersikap tegas terhadap gerombolan yang ingin menjatuhkan pemerintahan yang sah.

KEYWORD :

PIJAR 98 PPJNA 98 Habib Rizieq Shihab Intoleransi Radikalisme




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :