Jum'at, 26/04/2024 20:28 WIB

Dalam Pertemuan G20, Mentan Syahrul Tekankan Kolaborasi Hadapi Pandemi

Pertemuan ini sangat penting dalam upaya akselerasi pembangunan pertanian mengingat peran sektor pertanian di tengah dampak pandemi COVID-19 menjadi penyelamat perekonomian negara.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/6).

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo  menekankan peran penting sektor pertanian saat menghadiri pertemuan virtual Menteri Pertanian dan Irigasi G20, Sabtu (12/9) malam.

Syahrul menegaskan, pertemuan ini sangat penting dalam upaya akselerasi pembangunan pertanian mengingat peran sektor pertanian di tengah dampak pandemi COVID-19 menjadi penyelamat perekonomian negara.

"Merupakan suatu kehormatan bagi saya dapat berbicara pada Pertemuan Virtual Para Menteri Pertanian dan Irigasi G20. Peran sektor pertanian di Indonesia saat ini cukup signifikan, yang terlihat dari kontribusinya terhadap total PDB mencapai 14%," kata Syahrul.

Syahrul mengatakan pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, memberikan perlindungan sosial, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional.

Untuk menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat di era normal baru, Kementan hingga saat ini telah mengembangkan seperangkat kebijakan yang disebut dengan empat cara bertindak.

Pertama, meningkatkan kapasitas produksi melalui percepatan tanam padi, konversi lahan suboptimal menjadi lahan pertanian dan perluasan areal kawasan budidaya baru untuk komoditas strategis.

Kedua, melakukan diversifikasi pangan lokal melalui pengembangan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal dan pemanfaatan pekarangan dan lahan marjinal.

Ketiga, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik melalui pengembangan cadangan pangan di tingkat provinsi dan masyarakat dan meningkatkan sistem logistik pangan nasional untuk stabilisasi pasokan dan harga.

Keempat, pengembangan pertanian modern melalui promosi mekanisasi pertanian, smart farming, pemanfaatan screen house, food estate dan korporasi petani.

"Indonesia juga terus mendorong pemanfaatan teknologi digital dan inovasi sebagai komponen penting dalam mewujudkan sistem pangan berkelanjutan, inklusif dan tangguh, di tengah goncangan akibat pandemi COVID-19," ujar Syahrul.

Menurut Syahrul, terjadi peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian sekitar 2,19% Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year). Kuartal ini juga menunjukkan capaian pertumbuhan sektor pertanian hingga 16,24% dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Maka dari itu, dalam pertemuan ini, saya mengajak seluruh Menteri Pertanian G20 dan Organisasi Internasional untuk berkolaborasi dalam penanganan dampak pandemi COVID-19 terhadap sistem pangan global," imbuh Syahrul.

"Kami siap berbagi pengalaman untuk berkontribusi dalam pencapaian target-target SDGs (global pembangunan pertanian berkelanjutan)," tutupnya.

KEYWORD :

Irigasi G20 Menteri Pertanian Ketahanan Pangan Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :