Sabtu, 27/04/2024 02:18 WIB

Jenderal Terkemuka AS Ngaku Tak Tahu Sumber COVID-19

Milley juga berharap Pemerintah China mengizinkan tim untuk menyelidiki asal usul COVID-19 untuk membantu pengungkapan dari mana virus tersebut berasal.

Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru di Brady Briefing Room, Gedung Putih pada 1 April 2020, di Washington, DC. (Foto: AFP)

Washington, Jurnas.com - Perwira militer Amerika Serikat (AS) yang berpangkat tinggi, yakni Jenderal Mark Milley, mengatakan masih belum mengetahuai apakah virus corona baru (COVID-19) muncul dari pasar basah di China, laboratorium atau lokasi lain.

Namun, Ketua ke-20 Kepala Staf Gabungan itu menegaskan kembali bahwa virus yang sudah membunuh 71.912 orang di AS tersebut kemungkian bukan buatan manusia.

"Apakah itu keluar dari laboratorium virologi di Wuhan? Apakah itu terjadi di pasar basah di sana di Wuhan? Apakah itu terjadi di tempat lain? Dan jawabannya adalah: Kita tidak tahu," kata pria 61 tahun itu pada pada konferensi pers, Selasa (5/5).

Milley mengatakan, sejauh ini memang masih belum diketahui pasti virus corona tersebut muncul alamiah atau buatan manusia. Belum ada bukti kuat untuk menyimpulkan hal tersebut.

Meski demikian, Milley juga berharap Pemerintah China mengizinkan tim untuk menyelidiki asal usul COVID-19 untuk membantu pengungkapan dari mana virus tersebut berasal.

"Ini akan sangat membantu jika pemerintah China ingin membuka dan mengizinkan penyelidik untuk pergi ke sana dengan transparansi penuh sehingga dunia dapat mengetahui sumber asli yang sebenarnya dan kita mendapat pelajaran untuk mencegah wabah di masa depan," kata Milley.

Klaim Milley soal tersebut jelas bersebrangan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri AS, Negara Mike Pompeo yang bersikukuh memiliki sejumlah besar bukti bahwa COVID-19 muncul dari laboratorium China.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah mempertajam retorikanya terhadap China sejak COVID-19 muncul di Wuhan pada bulan Desember tahun lalu dan tumbuh menjadi pandemi global.

Sementara itu, New York Times melaporkan bahwa Gedung Putih memberi tekanan pada badan-badan intelijen As untuk memberikan bukti yang mendukung klaim Trump tentang virus mematikan yang menjadi konstruksi laboratorium.

Pada Februari, Institut Virologi Wuhan di China menepis desas-desus bahwa virus itu mungkin telah disintesis secara buatan di salah satu laboratoriumnya atau mungkin melarikan diri dari fasilitas semacam itu.

Akhir bulan lalu, Trump kembali menyatakan yakin bahwa COVID-19 berasal dari laboratorium virologi China, tetapi menolak untuk menjelaskan lebih detail. (Press TV)

KEYWORD :

Virus Corona Kota Wuhan Jenderal Mark Milley Donald Trump Mike Pompeo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :