Sabtu, 20/04/2024 21:18 WIB

Penerimaan Negara dari Migas Anjlok 40 Persen

Anjloknya harga minyak dunia penerimaan negara dari sektor migas kemungkinan hanya US$19 miliar di akhir tahun

Ilustrasi kilang minyak

Jakarta, Jurnas.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut penerimaan negara yang berasal dari sektor minyak dan gas bumi (migas) akan alami penurunan.

Penurunan ini disebut SKK Migas masih merupakan efek dari pandemi virus corona di dunia.

Pasalnya, pandemi virus corona ini tidak hanya menganggu kesehatan saja. Dari sektor migas, pandemi corona ini membuat harga minyak dunia turun tajam.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, dengan anjloknya harga minyak dunia penerimaan negara dari sektor migas kemungkinan hanya US$19 miliar di akhir tahun. Proyeksi ini mengalami penurunan sekitar 40 persen dari target awal US$32 miliar dalam APBN 2020.

“Untuk penerimaan negara, kami proyeksinya gross revenue hulu migas dari USD32 miliar menjadi USD19 miliar,” ujarnya dalam rapat virtual dengan komisi VII, Selasa (28/4/2020).

Selain harga minyak yang rendah, penurunan ini juga dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar Rupiah. Selama adanya virus corona, Rupiah beberapa kali melemah bahkan dalam beberapa kesempatan hampir menyentuh level Rp 17.000 per Dolar AS.

Akibatnya lanjut Dwi, bagian negara pun berkurang dari US$ 14,46 miliar dalam APBN 2020 menjadi US$ 6,7 miliar. Begityu juga dengan cost recovery yang akan mengalami penurunan meskipun masih tergantung dengan jumlah kontrak yang bisa direnegosiasi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

“Kami sudah diskusikan dengan Kementerian ESDM ini termasuk perkiraan penerimaan negara ini,” ucap Dwi.

KEYWORD :

SKK Migas Penerimaan Negara Lifting Minyak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :