Jum'at, 26/04/2024 21:20 WIB

Ancam Kebudayaan Iran, Mousavi: AS Tidak Punya Keberanian

Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Iran, Mohammad Javad Azari, juga mengatakan Trump sebagai seorang teroris.

Bendera kebangsaan Iran. (Foto: Leonhard Foeger/Reuters)

Teheran, Jurnas.com - Panglima Angkatan Darat Iran, Abdolrahim Mousavi/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Abdolrahim Mousavi menampik ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menyerang sejumlah situs Iran. Menurutnya, Paman Sam tidak memiliki keberanian.

Pernyataan itu disampaikan pada Minggu (5/1), sehari setelah Trump mengancam akan menyerang 52 situs penting Iran dan kebudayaannya, jika Teheran membalas kematian Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds dari Pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC).

"Mereka membuat komentar seperti itu untuk menyelamatkan muka setelah tindakan buruk dan tidak dapat dibenarkan untuk membunuh komandan Pasukan Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani di Irak," kata Mousavi.

"Dalam konflik yang mungkin terjadi, saya ragu mereka memiliki keberanian untuk memulai, akan ditentukan ke pihak mana angka 5 dan 2 ini berada," tambahnya.

Dalam kicauannya pada Sabtu (4/1), Trump mengatakan, target tersebut mewakili 52 orang Amerika yang ditahan di Iran karena tindakan spionase menyusul pengambilalihan 1979 kedutaan Gedung Putih di Teheran oleh mahasiswa revolusioner.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif juga mengecam pelanggaran baru jus cogens atau ius cogens Trump, merujuk pada norma-norma hukum internasional yang berlaku.

"Menargetkan situs budaya adalah PERANG KEJAHATAN; -Apakah menendang atau menjerit, akhir kehadiran memfitnah AS di Asia Barat telah dimulai," kata Zarif di akun Twitternya.

"Mereka yang menyamar sebagai diplomat dan mereka yang tanpa malu-malu duduk untuk mengidentifikasi sasaran budaya & sipil Iran seharusnya tidak perlu repot-repot membuka kamus hukum," tambahnya.

Bukan hanya Zarif, Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Iran, Mohammad Javad Azari, juga mengatakan Trump sebagai seorang teroris. "Seperti ISIS, seperti Hitler, seperti Jenghis!," kicaunya.

"Mereka semua membenci budaya. Trump adalah `teroris berjas`. Ia akan segera belajar sejarah bahwa TIDAK ADA yang bisa mengalahkan Bangsa & Budaya Iran yang Besar," sambungnya.

KEYWORD :

Abdolrahim Mousavi Agresi Amerika Serikat Kebudayaan Iran Abdolrahim Mousavi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :