Jum'at, 03/05/2024 01:37 WIB

Lima Kali Aksi Damai Harga Ayam Nyaman di Bawah HPP

Harga terparah menyentuh harga Rp5.000 per kg di bulan Juni lalu.

Peternakan rakyat melakukan aksi unjuk di Gedung Kementerian Pertanian di Jakarta, Kamis 26 September 2019. (Foto: Supi/ Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Payuguban Peternak Rakyat Nusantara menyatakan, kecewa kepada pemerintah karena belum juga ada langkah konkrit menaikkan harga ayam hidup (live bird) di level harga pokok produksi (HPP) peternak.

Padahal, mereka sudah kali kelimanya di tahun 2019 ini melakukan aksi damai menyampaikan tuntutan keberpihkan kelangsungan usaha budidaya peternak mandiri kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan).

"Dalam kurun waktu satu tahun ini, selama 10 bulan harga ayam hidup terjerembab jatuh di bawah HPP peternak. Harga terparah menyentuh harga Rp5.000 per kg pada Juni lalu," kata Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (Pinsar), Parjuni dalam keterangan tertulisnya diterima Jurnas.com, Rabu (12/12).

Sementara itu, Parjuni juga mengatakan bahwa harga di level HPP selama setahun terakhir hanya terjadi dalam dua bulan tanpa menyebutkan lebih rinci bulannya.

Menurut Parjuni, Kementan dan Kemendag seakan tidak melakukan perbaikan tata niaga perunggasan nasional yang cukup signifikan. "Peternak rakyat mandiri seakan berjuang sendiri untuk usaha budidayanya," katanya.

Akibatnya, kata Parjuni, sebagian peternak rakyat mandiri yang tidak tahan dengan kondisi ini mengambil keputusan untuk menyudahi usaha budidayanya.

"Ibu Rudi di Malang dulu kapaitas bisa  mencapai 2000-3000bx/mg, sekarang sudah tutup total. Bram Setyawan di Solo juga harus nutup karena minus. Apakah kondisi peternak rakyat mandiri ini harus terus terjadi untuk waktu – waktu kedepan," tanyanya?

Parjuni mengungkapkan bahwa muara semua kejadian hancur leburnya harga ayam hidup selama tahun 2019 tidak lain dan tidak bukan adalah terjadinya kondisi over supply yang tidak dapat terselesaikan dengan baik dan komprehensif.

Upaya yang dilakukan hanya berupa pengurangan produksi Day Old Chick (DOC) yang terkadang menimbulkan masalah baru, yakni tingginya harga DOC sementara kepastian harga jual ayam hidup d iatas HPP peternak tidak pernah terjadi.

"Kondisi ini diperberat dengan tingginya harga pakan ternak yang terus stabil dilevel harga Rp6.800 – Rp7.200  per kg yang sudah pasti akan menambah beban HPP peternak," tegasnya.

KEYWORD :

Harga Ayam Anjlok Kementerian Perdagangan Payuguban Peternak Peternak Mandiri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :