Sabtu, 27/04/2024 00:45 WIB

Menlu Qatar Diam-diam ke Saudi, Ada Apa?

Al Thani bertemu dengan para pejabat senior Arab Saudi bulan lalu, kata salah satu sumber yang akrab dengan perjalanan itu, kunjungan tingkat tertinggi sejak Mei ketika perdana menteri Qatar menghadiri pertemuan puncak Arab di Mekah.

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menghadiri sesi pembukaan Forum Doha (Foto: Noushad Thekkayil / EPA)

Riyadh, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani diam-diam melakukan kunjungan mendadak ke Arab Saudi, di tengah tanda-tanda bahwa keretakan di antara negara-negara Teluk Arab yang bersekutu dengan Amerika Serikat (AS) dapat segera mereda.

Al Thani bertemu dengan para pejabat senior Arab Saudi bulan lalu, kata salah satu sumber yang akrab dengan perjalanan itu, kunjungan tingkat tertinggi sejak Mei ketika perdana menteri Qatar menghadiri pertemuan puncak Arab di Mekah.

Tidak jelas apakah kunjungan itu, pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal, termasuk tatap muka dengan penguasa Saudi, Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman.

Senator AS Chris Murphy mengatakan perjalanan menteri Qatar merupakan "langkah penting yang menunjukkan keterbukaan pada beberapa dialog antara kedua pihak".

"Paling tidak, saya pikir Saudi tampak tulus dalam mencoba mencari jalan ke depan," katanya kepada Reuters dalam perjalanan ke Bahrain.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar pada Juni 2017, menuduhnya mendukung terorisme. Qatar membantah tuduhan itu dan menuduh tetangganya berupaya membatasi kedaulatannya.

Kuwait dan AS telah mencoba menengahi keretakan itu, yang telah merusak upaya Washington untuk menghadapi Iran.

"Amerika Serikat dan Kuwait ingin hal ini diselesaikan dan membantu membangun kembali kepercayaan di Teluk," ujar sumber tersebut.

Negara-negara yang memboikot menetapkan 13 tuntutan untuk mencabut boikot, termasuk menutup televisi Al Jazeera, menutup pangkalan militer Turki, mengurangi hubungan dengan Iran dan memutus hubungan dengan Ikhwanul Muslimin.

Ketika ditanya tentang kunjungan itu, seorang pejabat senior Qatar mengatakan Doha telah "menyambut setiap kesempatan untuk menyelesaikan blokade yang sedang berlangsung melalui dialog terbuka dan saling menghormati kedaulatan masing-masing negara."

Kantor komunikasi pemerintah Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar. Menteri Negara Luar Negeri Adel al-Jubeir mengatakan kepada wartawan akhir pekan lalu bahwa Riyadh masih menunggu Doha untuk menjawab tuntutan tersebut.

Arab Saudi, yang reputasinya dirusak oleh pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tahun lalu, sedang berusaha meningkatkan citra globalnya saat mengambil alih kepresidenan Kelompok 20 negara.

KEYWORD :

Menlu Qatar Arab Saudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :