Jum'at, 26/04/2024 12:11 WIB

Meroket Ekspor Pertanian Indonesia ke China

Ekspor hortikultura selama empat tahun terakhir yang tumbuh sebesar 27,98 persen.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat melepas ekspor kentang di lapangan GOR Ciateul, Garut pada Kamis (21/3).

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) sukses meningkatkan produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, bahkan mampu meningkatkan nilai ekspor di pasar Asia, seperti China.

"Ekspor produk pertanian ke China selama 2014-2018 meningkat tajam. Bahkan, angkanya hingga 33,63 persen atau rata-rata 9,27 persen per tahun. Artinya, dari 3,99 juta ton meningkat menjadi 5,34 juta ton," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan, Ketut Kariyasa, Selasa (9/7).

Kariyasa mengatakan, peningkatan ini juga berlaku pada semua ekspor produk pertanian Indonesia dengan posisi nilai yang sangat positif. Ini bisa dilihat dari nilai ekspor hortikultura selama empat tahun terakhir yang tumbuh sebesar 27,98 persen.

"Demikian juga dengan produk perkebunan dan peternakan. Kedua item itu masing-masing tumbuh sebesar 26,10 persen dan 16,15 persen. Indonesia juga tercatat mengalami surplus neraca perdagangan dalam bentuk volume maupun nilai," katanya.

Sekedar diketahui, selama periode 2014-2018, surplus perdagangan Indonesia ke China  tumbuh 35,23 persen atau rata-rata 11,26 persen per tahun. Angka tersebut juga meningkat dari 2,84 juta ton pada 2014 menjadi 3,85 juta ton pada tahun 2018.

"Selama periode tersebut, rata-rata surplus neraca perdagangan sebesar 3,61 juta ton atau setara Rp26,13 triliun," katanya.

Menurut Kariyasa, keberhasilan ini merupakan kerja keras semua pihak, terutama yang berkaitan dengan penerapan program trobosan pemerintah. Program tersebut antara lain pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) serta keterlibatan pada jaminan asuransi petani.

"Melalui berbagai upaya ini diharapkan posisi pertanian akan menjadi semakin penting dan strategis sebagai sektor andalan dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional ke depan," katanya.

Kariyasa menambahkan, sampai saat ini Kementan juga terus membenahi kebijakan untuk mempermudah proses eskpor serta perbaikan sistem layanan karantina. Disisi lain, kata dia, pihaknya juga sedang melakukan pembangunan kawasan pertanian berbasis komparatif dan budaya untuk efisensi biaya.

"Dengan begitu kita harapkan ada daya saing yang sehat melalui modernisasi pertanian. Kemudian harus melakukan diplomasi untuk memperluas jenis komoditas dan tujuan pasar ekspor ke negara-negara baru," tukasnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Ekspor Pertanian Pasar Asia China Ketut Kariyasa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :