Sabtu, 27/04/2024 07:15 WIB

Kemarau Tiba, Kementan: Petani Tetap Bisa Tanam Padi

Musim kemarau menjadi momentum menambah areal tanam baru di daerah rawa.

Ilustrasi kekeringan

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Sumardjo Gatot Irianto mengatakan, meski tahun ini berpotensi kemarau ekstrem, namun produksi sawah tidak akan menurun.

Musim kemarau, kata Gatot, tidak melulu berdampak negatif, sebab, musim kering yang diprediksi panjang kali ini justru bisa menjadi momentum menambah areal tanan baru di lahan rawa.

"Optimalisasi lahan rawa akan lebih bagus di musim seperti ini. Potensi lahan rawa bisa kita manfaatkan," kata Gatot pada rakor Kementan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Senin (8/7).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Sarwo Edhy mendata lahan terdampak kekeringan saat ini sekitar 102.654 hektare dan mengalami puso sekitar 9.940 hektare.

Sarwo merinci daerah terdampak kekeringan dan puso, yaitu Jawa Barat sekitar 25.416 hektare dengan puso 624 hektare, Jawa Tengah 32.809 hektare dengan puso 1.893 hektare, Jawa Timur 32.809 hektare dengan puso 1.893 hektare dan DI Yogyakarta 6.139 hektare dengan puso 1.757 hektare.

"Banten kekeringan 3.464 hektae, pusonya belum ada," ujar Sarwo.

Menurut Sarwo, daerah yang terdampak kekeringan, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Banten masih bisa di selamatkan dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada.

Kementan juga telah menggelontorkan alat mesin pertanian (alsintan) khususnya pompa untuk mengatasi masalah kekeringan ini. Untuk periode 2015-2018 sudah mencapai 93.860 unit.

"Kemudian yang mengusulkan daerah yang kering 2018 ini hampir 20 ribu. Jadi 19.999 unit, khusus untuk Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan ada wilayah-wilayah lain yang meminta," jelas Sarwo.

Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini bahwa tahun ini Indonesia berpotensi dilanda kemarau ekstrem hingga dengan September, dan puncaknya terjadi pada Agustus.

Wilayah yang terancam terdampak kekeringan terutama di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Disamping itu, beberapa wilayah masih memiliki curah hujan tinggi, seperti Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Musim Kemarau Lahan Rawa Sarwo Edhy Sumardjo Gatot Irianto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :