Jum'at, 26/04/2024 19:57 WIB

Tiongkok Komitmen Pertahankan Hubungan China-Iran

China pertahanan hubungan dengan Iran meski di bawah tekanan dari Amerika Serikat (AS).

Presiden Iran, Hassan Rouhani (kanan), Presiden China Xi Jinping (tengah), dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berfoto setelah pertemuan puncak ke-19 para pemimpin Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Bishkek, Kirgistan, pada Juni 14, 2019. (Foto: president.ir)

Teheran, Jurnas.com - Presiden China, Xi Jinping, mengatakan, Beijing akan terus memperluas hubungannya dengan Iran bagaimana pun situasinya.

Demikian tegas Xi saat bertemu Presiden Iran, Hassan Rouhani di sela pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai yang sedang berlangsung di ibukota Kirgistan, Bishkek, Jumat (14/6).

Xi mengutuk keputusan unilateral Washington dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Teheran sebagai alasan utama di balik meningkatnya ketegangan di kawasan itu.

Namun begitu, Xi menekankan, Beijing akan melanjutkan hubungan strategisnya dengan Teheran di berbagai bidang, termasuk memerangi terorisme dan kejahatan sistematis.

Di tempat yang sama, Rouhani mengatakan perlawanan Iran dan China dalam menghadapi unilateralisme AS dapat menjadi kepentingan kedua negara dan juga seluruh dunia.

Ia juga mengecam Washington karena melanggar hukum internasional dan secara sepihak meninggalkan perjanjian, termasuk Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

"AS melanggar semua norma internasional, dan berusaha membangun dominasinya atas Asia dan seluruh dunia," ungkap Rouhani.

Iran dan China, kata Rouhani, memiliki kapasitas besar untuk mengembangkan hubungan kedua negara.

"Karena lokasi geografisnya yang luar biasa, Iran siap memainkan peran kunci dalam pengembangan inisiatif `Satu Sabuk, Satu Jalan`," katanya.

Di bawah inisiatif "Satu Sabuk, Satu Jalan", China berambisi menciptakan sabuk ekonomi Jalur Sutra modern dan Jalur Sutra maritim abad ke-21 untuk meningkatkan perdagangan.

Proyek-proyek di bawah rencana tersebut, di antaranya jaringan kereta api, jalan raya, jaringan pipa minyak dan gas, jaringan listrik, jaringan Internet, maritim dan hubungan infrastruktur lainnya di Asia Tengah, Barat, dan Selatan hingga ke Yunani, Rusia, dan Oman.

KTT ke-19 SCO digelar di Kirgistan. Dihadiri presiden dari 11 negara yang ikut serta, termasuk Rusia, China, Kazakhstan, Tajikistan, Uzbekistan, India, Pakistan dan Iran.

Organisasi Kerjasama Shanghai adalah organisasi antar pemerintah yang didirikan untuk kerja sama multilateral, politik, ekonomi dan keamanan.

China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, Pakistan, dan India adalah anggota utamanya, dan Iran, Mongolia, Afghanistan, dan Belarus adalah pengamat.

Pada putaran kedua dari perjalanan tiga harinya, Rouhani akan meninggalkan Bishkek Jumat malam ke Dushanbe, ibu kota Tajikistan, menghadiri konferensi tingkat lima Konferensi tentang Interaksi dan Tindakan Membangun Keyakinan di Asia (CICA).

Iran, Kazakhstan, Afghanistan, Pakistan, Korea Selatan, China, Rusia, India, Palestina, Mongolia, Kirgistan, Uzbekistan, Tajikistan, Azerbaijan dan Thailand adalah di antara anggota organisasi CICA. (PressTV)

KEYWORD :

Iran China Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :