Selasa, 23/04/2024 19:00 WIB

Rusia Tuding Intelijen AS Retas Ribuan iPhone

Rusia menemukan

Ilustrasi hacker (Foto: EPA)

JAKARTA, Jurnas.com - Rusia menuduh badan intelijen Amerika Serikat (AS) meretas ribuan iPhone milik pengguna Rusia dan diplomat asing di negara itu.

Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan pada Kamis (1/6) bahwa mereka telah menemukan "tindakan intelijen" yang telah membobol telepon Rusia serta diplomat dari Israel, Suriah, China dan anggota NATO.

FSB, penerus layanan mata-mata KGB era Soviet, mengatakan Apple bekerja sama dengan agen mata-mata AS, termasuk Badan Keamanan Nasional (NSA), tetapi tidak memberikan bukti atas klaimnya.

Dalam sebuah pernyataan, Apple tidak mengomentari apakah iPhone di Rusia telah diretas, tetapi membantah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengkompromikan perangkatnya.

"Kami tidak pernah bekerja dengan pemerintah mana pun untuk memasukkan backdoor ke produk Apple apa pun dan tidak akan pernah," kata raksasa teknologi yang berbasis di California itu.

NSA tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Secara terpisah, kepala eksekutif perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab mengatakan bahwa puluhan karyawan senior telah menjadi korban serangan siber yang sangat kompleks dan ditargetkan secara profesional.

Dalam sebuah unggahan blog, Eugene Kaspersky mengatakan, serangan itu dilakukan menggunakan iMessage yang tidak terlihat dengan lampiran berbahaya yang mengeksploitasi kerentanan di sistem operasi iOS.

"Kami yakin Kaspersky bukanlah target utama serangan siber ini. Beberapa hari mendatang akan membawa lebih banyak kejelasan dan rincian lebih lanjut tentang proliferasi spyware ini di seluruh dunia,” kata Kaspersky.

Kaspersky, yang berkantor pusat di Moskow tetapi memiliki kantor di lebih dari 30 negara, tidak mengaitkan serangan itu dengan negara atau aktor tertentu.

Dugaan kampanye spionase dunia maya muncul ketika hubungan antara Rusia dan AS adalah yang paling parah dalam beberapa dekade karena perang Moskow di Ukraina.

Bulan lalu, Departemen Kehakiman AS mengatakan telah mengganggu kampanye malware yang dilakukan oleh FSB selama dua dekade terhadap target di lebih dari 50 negara.

Pada bulan Maret, Kremlin mengatakan kepada pejabat yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilihan presiden Rusia 2024 untuk tidak menggunakan iPhone karena khawatir perangkat tersebut rentan terhadap infiltrasi oleh agen mata-mata Barat, lapor media lokal.

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Amerika Serikat Intelijen AS Retas iPhone Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :