Beras untuk zakat fitrah (Foto: Supi/jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Berzakat merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam, yang terdapat dalam lima rukun Islam. Zakat terbagi menjadi dua macam, yakni zakat fitrah (badan) dan zakat mal (harta).
Menurut kitab Fathul Qarib karya Muhammad bin Qasim Al-Ghazi, terdapat tiga syarat yang menjadi indikator diwajibkannya seseorang menunaikan zakat fitrah.
Syarat tersebut meliputi: Beragama Islam; Berjumpa dengan akhir Ramadan dan awal Syawal; dan Memiliki kelebihan pada kebutuhan pokok bagi dirinya dan orang-orang yang berada di bawah tanggungannya.
Gebyar Ketupat Boliyohuto, Fadel Muhammad: Momen Tahunan Ini Bisa Jadi Destinasi Wisata Andalan
Adapun dalam menunaikan zakat fitrah, niat merupakan hal yang paling diutamakan dibandingkan ijab qabul. Pasalnya, zakat merupakan pemberian searah dari muzakki (pemberi zakat) kepada mustahik (penerima zakat).
Berikut ini niat melaksanakan zakat fitrah:
- Untuk diri sendiri
ﻧَﻮَﻳْﺖ٠أَﻥْ أﺧْﺮÙïºÙŽ ﺯَﻛَﺎﺓَ ïºï»ŸÙ’ï»”Ùﻄْﺮ٠ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ Ùï»Ÿï» ï»ªÙ ïº—ÙŽï»ŒÙŽïºŽï»ŸÙŽï»°
Nawaitu an ukhrija zakaatal fitri ‘an nafsii fardhan lillahi ta’ala
“Aku berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah ta’ala”
- Untuk istri
ﻧَﻮَﻳْﺖ٠ﺃَﻥْ ﺃﺧْﺮÙïºÙŽ ﺯَﻛَﺎﺓَ ïºï»ŸÙ’ï»”ÙﻄْﺮÙﻋَﻦْ ﺯَï»Ù’ﺟَﺘÙﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ Ùï»Ÿï» ï»ªÙ ïº—ÙŽï»ŒÙŽïºŽï»ŸÙŽï»°
Nawaitu an ukhrija zakaatal fitri ‘an zawjatiy fardhan lillahi ta’ala
“Aku berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardhu karena Allah ta’ala”
- Untuk diri sendiri dan keluarga
ﻧَﻮَﻳْﺖ٠ﺃﻥْ ﺃÙﺧْﺮÙïºÙŽ ﺯَﻛَﺎﺓَ ïºï»ŸÙ’ï»”Ùﻄْﺮ٠ﻋَنّÙيْ ï»ÙŽï»‹ÙŽï»¦Ù’ ﺟَﻤÙﻴْﻊ٠ﻣَﺎ ï»³ÙŽï» Ù’ïº°ÙŽï»£ÙÙ†Ùيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗÙﻬÙﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ Ùï»Ÿï» ï»ªÙ ïº—ÙŽï»ŒÙŽïºŽï»ŸÙŽï»°
Nawaitu an ukhrija zakaatal fitri, ‘anni wa ‘an jamii’a maa yalzimunii nafaqootuhum fardhan lillahi ta’ala
“Aku berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardhu karena Allah ta’ala”
KEYWORD :Doa Niat Zakat Fitrah Idul Fitri