Sabtu, 27/04/2024 06:23 WIB

Kemenkes Menyayangkan Masih Beredar Hoaks Imunisasi

Di Indonesia masih terdapat banyak hoaks imunisasi yang membuat orang tua enggan memberikan vaksin kepada anaknya.

Imunisasi untuk kekebalan tubuh (Foto: Ilustrasi)

Jakarta - Imunisasi rutin lengkap menjadi salah satu cara meningkatkan kualitas kesehatan anak sebagai aset negara. Sayangnya di Indonesia, masih dihalangi oleh hoaks imunisasi yang membuat orang tua enggan memberikan vaksin kepada anaknya.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Aman Bhakti Pulungan mengatakan di Indonesia kita disibukkan dengan halal haram dan hoaks imunisasi, sehingga cakupan imunisasi bisa menurun.

Padahal, soal halal haram MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa imunisasi boleh dilakukan karena tidak ada cara lain untuk mencegah anak dari kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

“Kesehatan anak adalah aset bangsa. Ketika anak sakit aset bangsa akan menurun. Imunisasi ini tidak boleh turun. Tahun 2020 cakupan imunisasi harus naik,” kata dr. Aman pada Temu Ilmiah Pekan Imunisasi Dunia, Selasa (30/4), di Gedung Kemenkes RI.

Di antara sekian banyak hoaks imunisasi, yang paling banyak beredar adalah jika diimunisasi, anak akan menjadi autis.

”Padahal imunisasi ini sudah ada sejak 1956 tahun lalu. Hoaks yang beredar kalau imunisasi nanti autis. Imunisasi justru harus dilakukan,” kata dr. Aman.

Prof. Sudjatmiko dari IDAI menambahkan hoaks imunisasi lainnya yang beredar adalah vaksin mengandung racun dan berbahaya. Akibat dari beredarnya hoaks itu banyak keluarga di awal tahun 2000 menolak imunisasi, kemudian pada 2005 terjadi KLB polio.

“Saat ini dari 170 negara kasus campak meningkat 3 kali lipat, di Afrika 7 kali lipat, Eropa 5 kali lipat,” katanya.

Jumlah kasus campak di 170 negara itu tidak hanya diakibatkan oleh hoaks, namun hoaks menjadi salah satu penyebab dalam meningkatnya kasus campak di sana.

“Perlu dukungan dari berbagai sektor dalam melawan hoaks, karena bagaimanapun anak jangan sampai terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,” ucapnya.

KEYWORD :

Hoaks Imunisasi Kesehatan Anak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :