Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr, SpA(K), M.Kes (Foto: Ecka Pramita)
Jakarta, Jurnas.com - Angka kejadian dan risiko alergi pada anak terutama dari makanan, masih terus ada di seluruh dunia, termasuk di indonesia. Pemahaman masyarakat khususnya orang tua mengenai pencegahan dan penanganan alergi pada si Kecil perlu terus ditingkatkan agar ia tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Data World Allergy Organization (WAO) dalam The WAO White Book on Allergy Update 2013 menunjukkan bahwa angka prevalensi alergi mencapai 10-40 persen dari total populasi dunia dimana 7,5 persen diantaranya adalah anak-anak yang memiliki alergi susu sapi.
Padahal, anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kernbang sangat membutuhkan protein sebagai salah satu komponen nutrisi seimbang untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi dan kualitas kesehatannya di masa depan.
Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr, SpA(K), M.Kes, - Konsultan Alergi dan Imunologi Anak mengatakan alergi susu sapi diakibatkan olen respon sistem imun yang tak normal terhadap protein susu sapı (whey dan kasein).
Hal ini perlu menjadi perhatian karena adalah salah satu sumber protein yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Di sini, peran orang tua khususnya Ibu sangat penting untuk mencegah dan menangani kondisi alergi, termasuk pemberian nutrisi yang tepat.
Penyebab utama alergi makanan di Asia adalah telur kemudian susu sapi. Alergi terhadap telur sekitar 31 persen, sedangkan alergi susu sapi 28 persen. Penyebab kedua dari alergi makanan.
Lalu apa sih yang disebut dengan alergi? "Suatu respon dari sistem kekebalan tubuh kita yang tidak normal dalam mengenali bahan bahan makanan," ucap Prof Budi usai ditemui di acara kampanye Bunda Tanggap Alergi di Jakarta, Rabu (10/4).
Kenapa anak-anak tertentu menimbulkan gejala alergi pada udang? Karena anak itu respon sistem kekebalan tubuhnya tidak normal pada makanan tersebut.
KEYWORD :Potensi Alergi Alergi Anak
