Sabtu, 27/04/2024 00:47 WIB

Pemipin Oposisi Guaido Mendarat di Caracas

Melanggar perintah Mahkamah Agung, Guaido diam-diam meninggalkan Venezuela ke Kolombia bulan lalu

Para pendukung oposisi menunggu kedatangan Juan Guaido (Foto: Carlos Garcia Rawlins/Reuters)

Caracas, Jurnas.com - Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido kembali ke Venezuela setelah mengecam larangan perjalanan tur ke negara-negara Amerika Latin yang diberlakukan pengadilan.

Kerumunan pendukung yang bersorak menyambut Guaido dan istrinyasaat keduanya melangkah ke aula kedatangan bandara Maiquetia, dan kemudian melaju ke sebuah demonstrasi oposisi di Caracas timur di mana ribuan orang berkumpul untuk menyambutnya.

"Harapan telah lahir dan itu tidak akan mati - segalanya berjalan baik," kata Presisen sementara, Guaido, yang mendeklarasikan sendiri sendiri yang diakui sebagian besar negara-negara Barat sebagai kepala negara Venezuela yang sah.

Lewat sebuah Twit, Ia meminta para pendukungnya untuk mengadakan demonstrasi pada Sabtu (2/3). Ia mengatakan, "semua dukungan yang kita miliki, dan semua dukungan yang kita butuhkan akan tergantung pada apakah kita tetap di jalanan."

Melanggar perintah Mahkamah Agung, Guaido diam-diam meninggalkan Venezuela ke Kolombia bulan lalu untuk mengoordinasikan upaya membawa bantuan kemanusiaan ke Venezuela pada 23 Februari 2018.

Tetapi pasukan Venezuela, yang setia kepada Presiden Nicolas Maduro, memblokir konvoi truk bantuan yang dikirim dari Kolombia dan Brasil.

Kelompok hak asasi menusia (HAM) mengatakan, aksi kitu berujung bentrokan yang menewaskan sedikitnya enam orang di sepanjang perbatasan Brasil.

Dari Kolombia, Guaido melakukan perjalanan ke Argentina, Brasil, Ekuador dan Paraguay untuk menopang dukungan Amerika Latin untuk pemerintahan transisi yang menurutnya akan mendahului pemilihan yang bebas dan adil.

Pada Minggu, ia berangkat dengan pesawat dari kota pantai Salinas di Ekuador tetapi tidak muncul secara terbuka sejak itu. Media massa Venezuela melaporkan bahwa ia terbang dari Panama City ke Caracas.

"Kembalinya dia dapat dipahami sebagai tantangan langsung ke lembaga-lembaga yang dikuasai Maduro," kata politikus Venezuela, Carlos Eduardo Pina, kepada Al Jazeera.

"Skenario yang paling mungkin adalah bahwa Chavismo akan mundur secara taktis, memungkinkan masuknya Guaido, tetapi berpendapat bahwa semua ini adalah bagian dari pertunjukan mediatik, dan bahwa pada akhir hari presiden di kantor masih Nicolas Maduro," sambungnya.

Pina menambahkan bahwa karena Guaido mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, pilihan Maduro terbatas.

"Dalam keadaan lain Guaido akan segera ditangkap," katanya.

KEYWORD :

Konflik Venezuela Juan Guaido Amerika Latin Nicolas Maduro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :