Sabtu, 27/04/2024 00:05 WIB

"Cinta Tak Pernah Sederhana" Konser Musikal Puisi

Balai Pustaka berkomitmen dan berkontribusi untuk terus mengapresiasi karya-karya Penyair Indonesia.

Konser musikal puisi (Foto: Titimangsa)

Jakarta, Jurnas - Sebagai bentuk komitmen terhadap upayanya dalam mengangkat sastra Indonesia terutama puisi ke dalam seni pertunjukan, PT Balai Pustaka (Persero) bekerja sama dengan TitimangsaFoundation akan menggelar sebuah konser musikal puisi-puisi cinta bertajuk ‘Cinta Tak Pernah Sederhana’ yang akan digelar pada tanggal 16 dan 17 Maret 2019 mendatang di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Untuk kali ini, Titimangsa Foundation menghadirkan sebuah sajian Konser Musikal Puisi-Puisi Cinta sebagai upaya untuk selalu menghidupkan sastra sehingga pembentukan karakter dan kecintaan pada Tanah Air semakin nyata.

Konser musikal "Cinta Tak Pernah Sederhana" ini menampilkan puisi-puisi cinta yang ditulis oleh para penyair Indonesia, mulai dari Chairil Anwar, Subagio Sastrowardoyo, WS Rendra, Sapardi Djoko Damono, Wiji Thukul, Acep Zamzam Noor, Joko Pinurbo dan lain-lain.

Ide dasar pementasan "Cinta Tak Pernah Sederhana" ini adalah menghadirkan suguhan penuh rasa cinta yang bisa dinikmati berbagai kalangan. Sejak awal mula, puisi sering menjadi media ungkapan rasa dan emosi yang dirasakan seseorang kepada seorang lainnya. Telah terlahir begitu banyak puisi cinta dari penyair Indonesia yang olahan kata-katanya memberikan efek dahsyat untuk pembacanya.

Efek yang bisa berbentuk keberanian mengolah dan mengungkapkan rasa, bersemangat untuk melakukan sesuatu, tergerak hatinya untuk merasakan cinta yang sesungguhnya. Gejolak cinta yang menggelegak dalam puisi-puisi cinta karya penyair Indonesia itulah yang ingin disorot dan  dipersembahkan kepada masyarakat Indonesia.

Salah satu puisi yang terdapat dalam pementasan ini adalah puisi karya sastrawan Indonesia Subagio Sastrowardoyo yang merupakan salah satu tokoh penyair penting sastra Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Balai Pustaka.

Berisikan puisi yang menggambarkan bagaimana manusia menjadi terasing, jauh dari bumi, dan merindukan puisi. Hal ini sangat relevan dengan situasi Indonesia hari ini, ketika manusianya makin terasing karena terjadi bermacam perubahan nilai, guncangan sosial bahkan disrupsi nilai-nilai berbangsa dan bernegara.

Ketika politik menguasai ruang publik, ketika politik sudah begitu membuat masyarakat tegang, maka puisi bisa menjadi angin penyejuk yang menyegarkan.

Pementasan konser musikal yang digelar 2 hari ini merupakan hasil dari komitmen, kerja keras, serta konsistensi dan kecintaan seluruh tim pendukung dalam menampilkan karya sastra yaitu puisi dari sastrawan kebanggaan Indonesia.

Happy Salma, Founder Titimangsa Foundation Happy Salma mengatakan ia sangat antusias dan senang, dalam mempersembahkan pementasan konser musikal yang mengambil dari puisi karya penyair Tanah Air.

"Saya berusaha dapat menghadirkan karya sastra sebagai sesuatu yang dapat akrab dengan kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian dari masyarakat yang tidak terpisahkan serta dapat terus melestarikan pemikiran-pemikiran yang ingin disampaikan oleh penyair melalui karya-karyanya," ujar Happy.

Ia berharap, semoga lewat drama musikal yang fisajikan dalam pertunjukan ini mampu menghadirkan alternatif tontonan yang bukan hanya menghibur tetapi juga diharapkan mampu menjadi pemicu untuk penikmat puisi untuk menggali lebih dalam mengenai karya sastra yang diangkat serta memberi ruang yang baik bagi penonton, karena pada akhirnya penonton pulalah yang menjadi bagian dari pertunjukan ini.

Untuk pementasan konser musikal ‘Cinta Tak Pernah Sederhana’ ini menghadirkan pemain yang berdedikasi dalam aktingnya dan telah membuktikan kemampuannya di panggung teater.

Dengan menampilkan beberapa pemain yaitu aktor terbaik Indonesia Reza Rahadian, Marsha Timothy, Chelsea Islan, Atiqah Hasiholan, Sita Nursanti, Teuku Rifnu Wikana dan Butet Kartaredjasa. 

Menghadirkan pula aktor teater kawakan Wawan Sofwan dan Iswadi Pratama. Kemudian penyanyi yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam genre nyanyian masing-masing Daniel Christianto, Sruti Respati, Heny Janawati, dan Pemain Harpa Indonesia Maya Hasan. 

Pementasan konser musikal ini merupakan kolaborasi antara Agus Noor sebagai sutradara dan penulis naskah, Happy Salmasebagai produser, Bintang Indrianto sebagai penata music, Iskandar Loedin sebagai penata artistic, Josh Marcy sebagai koreografer,Aktris Handradjasa sebagai penata rias danHagai Pakan sebagai penata kostum.

Pementasan kali ini menampilkan sesuatu yang berbeda dari biasanya karena adanya sebuah kolaborasi antara seni pertunjukan dengan fashion. Pemain dalam pementasan ini akan mengenakan busana yang khusus dibuat oleh designer Biyan dan menggunakan kain tenun Baron.

KEYWORD :

Musikal Puisi Konser Musikal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :