Jum'at, 26/04/2024 19:51 WIB

Iran Sebut AS Pura-pura Peduli HAM dan Program Nuklir

Para analis khawatir, transfer teknologi nuklir itu dapat membuka jalan untuk memproduksi senjata nuklir di kerajaan Arab Saudi dan Timur Tengah.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyebut Amerika Serikat (AS) tidak peduli terhadap hak asasi manusia (HAM) dan program nuklir.

Hal itusampaikan Zarif lewat akun Twitternya menanggapi lemahnya AS dalam menangani kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dan penjualan secara ilegal  Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir  ke Saudi, Rabu (20/2).

Hari demi hari menjadi lebih jelas bagi dunia apa yang selalu jelas bagi kami: hak asasi manusia (AS) maupun program nuklir tidak menjadi perhatian AS," tulis Zarif.

"Mula-mula seorang jurnalis yang dimutilasi; penjualan ilegal teknologi nuklir ke Arab Saudi kini semuanya menjadi jelas #Hypocrisy," tambahnya.

Kongres AS menyebut, upaya menjual teknologi nuklir ke Arab Saudi adalah melanggae perlindungan terhadap transfer teknologi.

Sementara itu, para analis khawatir, transfer teknologi nuklir itu dapat membuka jalan untuk memproduksi senjata nuklir di kerajaan Arab Saudi dan Timur Tengah.

KEYWORD :

Arab Saudi Donald Trump Pembangkit Listrik Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :