Sabtu, 27/04/2024 08:31 WIB

12 Penulis Top Indonesia Bakal Mejeng di London Book Fair 2019

Di antara 12 nama yang bakal tampil, terdapat nama Agustinus Wibowo, Leila S Chudori, Dewi Lestari, Intan Paramadhita, Norman Erikson Pasaribu, Reda Gaudiamo, Seno Gumira Ajidarma, Faisal Oddang, Clara Ng, Laksmi Pamuntjak, Nirman Dewanto, hingga Sheila Rooswitha Putri.

Konferensi pers London Book Fair

Jakarta – Sebanyak 12 penulis top Indonesia akan berpartisipasi dalam ajang London Book Fair 2019. Kegiatan tersebut berlangsung mulai 12-14 Maret mendatang, di Olympia, London, Inggris.

Di antara 12 nama yang bakal tampil, terdapat nama Agustinus Wibowo, Leila S Chudori, Dewi Lestari, Intan Paramadhita, Norman Erikson Pasaribu, Reda Gaudiamo, Seno Gumira Ajidarma, Faisal Oddang, Clara Ng, Laksmi Pamuntjak, Nirman Dewanto, hingga Sheila Rooswitha Putri.

Ketua Harian Panitia Pelaksana Market Focus untuk London Book Fair, Laura Bangun Prinsloo mengatakan, 12 penulis dipilih berdasarkan representasi keberagaman literasi di Indonesia, yang merefleksikan keberagaman daerah, agama, genre, dan usia yang ada dalam kebudayaan Tanah Air.

“Selain 12 penulis itu, kami juga akan membawa 20 narasumber lainnya untuk mengikuti program profesional, 450 judul buku dari 23 penerbit, agen sastra, dan 10 produsen produk kreatif,” terang Laura dalam konferensi pers pada Senin (21/1) malam.

Laura menyebut untuk ajang London Book Fair, panitia yang dibentuk oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) serta didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengusung tema ’17.000 Islands of Imagination’.

Sementara Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan, buku merupakan mata air yang mengaliri semua imajinasi. Karena itu dia menilai wajar bila London Book Fair 2019 mendapatkan perhatian khusus.

“Wajar jika buku mendapatkan perhatian khusus, karena selain dibaca juga banyak yang diterjemahkan ke bentuk lain seperti games juga film,” ujar Triawan kepada awak media.

Triawan menambahkan, ajang London Book Fair 2019 akan menjadi momen penting dalam promosi produk kreatif Indonesia, dan penjajakan peluang pasar internasional.

“Tidak hanya subsektor penerbitan, namun juga kolaborasi bersama antara sektor berbasis konten seperti film, musik, makanan dan lainnya,” tuturnya.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid yang hadir dalam kesempatan itu menyebut London Book Fair bisa menjadi kesempatan bagi penulis dan penerbit Indonesia, agar ke depan memiliki gambaran dalam memasang target internasional.

“Semoga informasi bisa kita bawa pulang, dan ketika kembali ke dalam negeri ada target internasional,” kata Hilmar.

KEYWORD :

Penulis Indonesia Dewi Lestari London Book Fair




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :