Jum'at, 26/04/2024 20:32 WIB

Maulid Nabi, Momen Mendidik Keteladanan Nabi

Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa memperingati maulid nabi merupakan suatu kewajiban bagi yang mengaku Nabi Muhammad adalah Rasulullah.

Imam Besar Istiqlal Prof. Dr. Nasaruddin Umar saat mengisi acara Maulid Nabi di Auditorium Khatamum Nabiyyin, Jakarta, Sabtu (12/01).

Jakarta - Berbicara di hadapan para santri dan kiai, Imam Besar Istiqlal Prof. Dr. Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa memperingati maulid nabi merupakan suatu kewajiban bagi yang mengaku Nabi Muhammad adalah Rasulullah.

Menurut Nasaruddin, maulid nabi itu bukan hanya diperingati sebagai hari lahir Nabi Muhammad, namun maulid adalah momen sepanjang tahun untuk dijadikan sebagai pendidikan moral generasi muda bangsa di seluruh dunia.

"Inti dari maulid itu adalah mencontoh, mencontoh untuk mengikuti Nabi, baik dalam perkataan, perbuatan maupun taklid," ujar Wakil Menteri Agama Republik Indonesia dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Auditorium Khatamum Nabiyyin, Jakarta, Sabtu (12/01).

Pria berusia 56 tahun itu menggambarkan sosok Nabi Muhammad bukan hanya bertugas menjadi penyambung perintah Allah Swt, melainkan juga sebagai pembawa rahmat bagi semesta alam. Dan yang memperingati hari lahirnya tentu akan mendapat rahmatnya.

"Bukan hanya juru bicara Allah tapi juga tajalliyat Allah, maka bertawassul kepada Nabi Muhammad pasti akan menemui keagungan Allah," tutur pria kelahiran Bone tersebut.

Untuk itu, lanjut Nasaruddin, salah satu sifat Nabi yang harus ditiru oleh generasi muda ialah mampu menyesuaikan diri dimanapun berada, sehingga bisa bermanfaat bagi sesama bukan malah menghinakan orang lain.

“Kita hidup di alam Indonesia, hidup di bumi nusantara, berada ditengah tengah masyarakat, mari kita pintar-pintar menyesuaikan diri dengan lingkungan kita dimana berada. Dimana kita berada disitu langit dijunjung, disitu tanah dipijak. Walisongo juga seperti itu, para pendahulu seperti itu, jangan melawan arus," pesan Nasaruddin kepada para santri.

"Nabi tidak pernah nekat dalam berdakwah, beliau selalu mencari cara yang terbaik, memperkenalkan Islam dengan cara yang baik, penuh dengan muru’ah dan kewibawaan. Jangan suka mengkafirkan orang, membid’ahkan orang, memusyrikkan orang. Berdakwalah dengan baik," tambahnya.

Selain menghadirkan Imam Besar Istiqlal Jakarta Prof. DR. Nasaruddin Umar. M.A. Ph.D, acara maulid tersebut juga mengundang masyarakat dan pemerintah setempat ketua RW kelurahan balekambang, kepolisian kramat jati jakarta timur Bapak Aan Suhana. S.Pd. dan Forum Betawi Rempug bersama ketua K.H. Luthfi Hakim M.A, serta para Asatidz dan Habaib betawi. @farham

KEYWORD :

Maulid Nabi Nasaruddin Umar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :