Jum'at, 26/04/2024 11:18 WIB

Pasokan AS Membengkak Picu Harga Minyak Turun

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS CLc1 berada di USD 51,93 per barel pada 0033, turun 43 sen, atau 0,8 persen.

Pemandangan matahari terbenam di ladang minyak Daqing di provinsi Heilongjiang, China 7 Desember 2018. (Foto: Stringer/Reuters)

Washington - Harga minyak dunia turun karena pasokan Amerika Serikat (AS) membengkak, tetapi suasana hati umumnya optimis pada harapan perdagangan.

Jurnas.com melansir dari Reuters, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS CLc1 berada di USD 51,93 per barel pada 0033, turun 43 sen, atau 0,8 persen.

Sementara itu, minyak mentah berjangka internasional Brent LCOc1 belum diperdagangkan.

Kedua tolok ukur harga minyak telonjak sekitar 5 persen pada hari sebelumnya karena pasar keuangan di seluruh dunia optimis Washington dan Beijing akan segera mengakhiri perselisihan perdagangan.

"Di tengah meredakan ketegangan perdagangan dan dolar AS yang lebih lemah. DXY, harga minyak mentah menguat setelah Arab Saudi meyakinkan pasar bahwa pengurangan produksinya akan tetap di tempatnya," kata bank ANZ, Kamis (10/1).

Rabu sebelumnya, Menteri energi Arab Saudi, Khalid al-Falih yakin, keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa sekutu, termasuk Rusia pengurangan pasokan dimulai pada akhir 2018  akan membuat pasar minyak menjadi seimbang.

"Kami tidak akan mengesampingkan tindakan lebih lanjut di masa depan, jika diperlukan," jelas Falih.

Meskipun demikian, bank AS Morgan Stanley meragukan harga minyak 2019 lebih dari 10 persen mengingat pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya pasokan minyak dari luar OPEC.

Morgan Stanley memperkirakan Brent rata-rata USD 61 per barel tahun ini, turun dari perkiraan sebelumnya USD69 per barel, dan minyak mentah AS rata-rata USD54 per barel, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya USD60.

"Menyeimbangkan pasar akan membutuhkan disiplin OPEC untuk terus berlanjut hingga 2020," kata Morgan Stanley.

 

KEYWORD :

Ameria Serikat Perang Dangang China Harga Minyak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :