Jum'at, 26/04/2024 20:11 WIB

Israel Berusaha Menghapus Jejak Islam di Yerusalem

Erdogan mengatakan, mengkritik kesalahan-kesalahan Israel tidak berarti anti-Semitisme.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat hadiah dari Justice and Development (AK) Deputi Partai Istanbul Nureddin Nebati di Istanbul, Turki pada 14 Desember 2018. ( Foto: Murat Kula/Anadolu Agency)

Ankara - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuduh Israel berusaha menghapus jejak-jejak warisan Islam di Yerusalem selama 50 tahun terakhir. "Anda (Israel) tidak akan bisa menghapusnya," tegas Erdogan di Istanbul menurut Anadolu.

"Anda menipu diri sendiri, jika Anda berpikir Anda dapat menghancurkan identitas spiritual Yerusalem dengan memindahkan beberapa kedutaan dan konsulat di sana," tegasnya.

Erdogan mengatakan, mengkritik kesalahan-kesalahan Israel tidak berarti anti-Semitisme, menambahkan: "Beberapa negara Eropa berpihak pada AS dan tidak meningkatkan suara terhadap kebijakan pendudukan Israel karena adegan memalukan dari Perang Dunia II."

"Mengebom anak-anak bermain bola di sepanjang pantai Gaza adalah kejahatan terhadap kemanusiaan seburuk Holocaust," tegas Erdogan.

Presiden 64 tahun itu juga mengatakan, Yerusalem bukan hanya tujuan segelintir Muslim di Palestina, melaikan "tujuan bersama kita."

Erdogan mengucapkan terima kasih kepada "pahlawan" yang menjunjung tinggi kehormatan Yerusalem, kemanusiaan dan melindungi martabat Umat Muslim melawan penjajah.

"Rakyat Palestina harus mengakhiri perselisihan di antara mereka sendiri untuk menghormati upaya pahlawan mereka," tambah Erdogan.

Sekedar diketahui, ketegangan meninggi di wilayah Palestina yang diduduki sejak tahun lalu, ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina, dimana Palestina berharap, Yerusalem Timur  yang sekarang diduduki oleh Israel berharap bisa menjadi ibu kota negara Palestina di masa depan.

KEYWORD :

Israel Teroris Negara Muslim Turki Warisan Dunia Recep Tayyip Erdogan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :