UNICEF
Jakarta - Badan Anak-anak atau yang dikenal UNICEF dan Global Child Forum meluncukan `Atlas Hak Anak dan Bisnis`. Tujuan platform ini untuk memfasilitasi pemahaman tentang dampak bisnis aktual dan potensial terhadap anak-anak.
Wakil Direktur Eksekutif UNICEF, Shanelle Hall mengatakan Atlas ini membantu bisnis, investor dan organisasi industri memahami jejak mereka pada anak-anak dalam berbagai kapasitas seperti anggota keluarga pekerja, karyawan, konsumen, dan anggota masyarakat.
"Dunia membutuhkan bisnis untuk menempatkan kebutuhan dan hak anak-anak di garis terdepan pengambilan keputusan mereka," kata Hall dalam Forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Kamis (28/11).
Lebih lanjut Hall mengatakan, UNICEF telah merancang Atlas untuk digunakan perusahaan guna secara proaktif mengelola dampak bisnis aktual dan potensial pada anak-anak.
Atlas, lanjut Hall, juga merupakan alat kunci untuk mendorong keberlanjutan bisnis jangka panjang melalui peningkatan uji tuntas ketentuan hak asasi anak-anak.
Atlas dikembangkan sejalan dengan hak-hak yang ditetapkan dalam Konvensi Hak-Hak Anak (CRC) dan proses uji tuntas hak asasi manusia yang diartikulasikan dalam Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia (UNGPs).
Hak Anak Jenewa Dampak Bisnis