Sabtu, 27/04/2024 04:30 WIB

Sampah Plastik Ditemukan dalam Perut Paus di Wakatobi

Terdapat kurang lebih 5,9 kilo sampah yang terdapat dalam saluran pencernaan Paus yang ditemukan mati terdampar di perairan Wakatobi.

Penemuan ikan paus yang terdampar di perairan Wakatobi (Foto: Instagram/Natgeo)

Jakarta - Beberapa waktu lalu ditemukan seekor Paus Sperma terdampar dan membusuk di perairan Wakatobi. Saat itu Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AKKP) Wakatobi bersama dengan WWF SESS, Balai Taman Nasional Wakatobi, dan masyarakat sekitar melakukan peninjauan lapangan pada tanggal 19 November 2018 sekitar pukul 08.00 WITA.

Berdasarkan hasil peninjauan lapangan, jenis Paus yang terdampar merupakan Paus Sperma (Physeter macrocephalus) dengan ukuran panjang ± 9,5 meter dan Diameter badan ± 437 cm dalam keadaan mati dan sudah mulai membusuk.

Awalnya pihak AAKP hanya ingin melakukan peninjauan Paus terdampar sesuai dengan SOP oleh WWF SESS. Namun, ketika sampai di lokasi terdapat beberapa warga yang sedang membedah Paus terdampar tersebut.

Warga dikejutkan dengan adanya beberapa botol plastik yang dikeluarkan dari saluran pencernaan paus. Selanjutnya kami mengambil seluruh sampah yang terdapat di saluran pencernaan paus terdampar tersebut.

Rilis yang dikeluarkan AAKP, telah melakukan identifikasi isi perut paus yang dilakukan di oleh Dosen AKKP Wakatobi ditemukan sampah plastik dengan komposisi sampah gelas plastik 750 gr (115 buah), plastik keras 140 gr (19 buah), botol plastik 150 gr (4 buah ), kantong plastik 260 gr (25 buah), serpihan kayu 740 gr (6 potong), sandal jepit 270 (2 buah), karung nilon 200 gr (1 potong), tali rafia 3260 gr (lebih dari 1000 potong) sehingga total berat basah sampah yaitu 5,9 kg.

Dosen AKKP Wakatobi akan melakukan analisis lebih lanjut terkait sampel sampah yang diambil dari saluran pencernaan paus tersebut. Untuk sementara belum bisa dipastikan penyebab kematian dari paus sperma

Rencananya rangka paus nantinya akan dipindahkan ke kampus AKKP Wakatobi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan dan penelitian serta bahan ajar bagi edukasi.

Mahluk ini masih berjasa bagi kita manusia untuk belajar, sekarang pertanyaannya kapan kita mau berubah sehingga bisa belajar dan hidup berdampingan dengan mahluk-mahluk mengagumkan ini?

KEYWORD :

Paus Sperma Sampah Plastik Perairan Wakatobi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :