Anak sapi peranakan Belgian Blue berusia empat bulan sedang merumput (Foto: Supi/jurnas.com)
Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) tahun ini mulai memproduksi sendiri embrio Belgian Blue. Selain itu, kementan juga bertekad memproduksi semen beku Belgian Blue pada 2019.
"Iya, kita targetkan di tahun 2019 sudah mulai produksi semen beku. Embrio sudah kita mulai tahun ini," terang kepala Balai Embrio Ternak Cipelang, Oloan Parlindungan kepada jurnas.com melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (6/11).
Seperti diketahui, sejak 2017 dan 2018, pemerintah mengimpor masing-masing sebanyak 900 embrio Belgian Blue. Selain itu pemerintah juga mengimpor semen beku Belgian Blue sebanyak 1000 straw pada 2018. Total biaya impor tersebut Rp20.250.000.000.
"Harga embrio satu dosis Rp11 juta dan semen beku Rp450.000. Jadi biaya total Rp20.250.000.000," terang Oloan.
Oloan menyebut, biaya itu sudah jauh lebih murah di bandingkan mendatangkan langsung atau mengimpor langsung sapi Belgian Blue dari negara asalnya. Belum termasuk ongkos kirim dan lain-lain.
"Kalau kita impor sapinya harganya per ekor Rp150 hingga Rp175 juta. Nanti kalau kita sudah bisa produksi embrio dan semen beku sendiri akan lebih menguntungkan," jelas Oloan.
Sejak dikembangkan, kelahiran Belgian Blue sudah ada di Beberapa UPT di antaranya, Palitnak, BBPTUHPT Baturraden, BBPTUHPT Sembawa, BBPTUHPT Padang Mangatas, dan BBPTUHPT Cinagara. Pedet-pedet itulah nantinya akan digunakan pemerintah untuk memproduksi embrio dan semen beku, sehingga tidak impor lagi.
Sofyan Djalil Diangkat jadi Wakil Komut Intiland
Dari data Kementan, hingga per 4 November 2018, total kelahiran Belgian Blue sudah 91 ekor, 47 ekor hasil Transfer Embrio (TE) dan 44 hasil Inseminasi Buatan (IB). Sedangkan sapi yang di IB sebanyak 126 ekor dan TE 150 ekor.
Pemerintah memperkirakan pada tahun 2019 mendatan akan lahir sapi keturunan Belgian Blue menjadi 1.000 ekor dari hasil IB dan TE di seluruh UPT Kementan.
KEYWORD :
Upsus Siwab Belgian Blue Swasembada Hewan
