Jum'at, 03/05/2024 10:32 WIB

Kebijakan Trump di Iran Mandul

Bendera kebangsaan Iran berkibar di sebuah kilang minyak milik negara itu (Foto: IRNA)

Tehran - Ketidakmampuan produsen OPEC dan non-OPEC untuk menutupi kekurangan pasokan minyak akibat hilangnya produksi Iran di bawah sanksi Amerika Serikat (AS), adalah bukti kegagalan administrasi Trump di Iran.

Hal itu diperkuat lapran Bloomberg pada Jumat yang menyebutkan, ada  delapan negara, termasuk Korea Selatan, Jepang dan India menerima keringanan dari pemerintah AS untuk tetap mengekspor minyak Iran setelah  sanksi mulai 4 November.

Menurut Bloomberg, daftar semua negara yang mendapatkan keringanan tersebut akan dirilis secara resmi pada Senin (5/10) besok. China dan Turki adalah dua negara yang sudah dipastikan masuk dalam daftar eksportir minyak Iran tersebut.

Seorang pejabat China mengatakan kepada Reuters, Gedung Putih masih sedang melakukan diskusi internal, dan kemungkinan hasil rapat itu akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.

"Kami pikir Trump akan menyetujui China mengimpor beberapa volume, mirip dengan perlakuan yang diterima India dan Korea Selatan," kata Clayton Allen dari Height Securities,  Jumat (2/11).

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menolak berkomentar. Begitupun pejabat Jepang. Kedua negara itu belum bersedia memberikan komentarnya.

Negara lain yang berusa mendapatkan keringanan dari sanksi adalah Turki, yang mendapat volume ekspor signifikan melalui pipa dari negara tetangga Iran.

Kementerian Energi Turki mengatakan pada Jumat, mereka telah mendengar desas-desus tentang pembebasan tetapi  pihaknya belum menerima pemberitahuan tertulis tentang pengecualian untuk membeli minyak Iran setelah AS menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.

KEYWORD :

Ekspor Impor Donald Trump Negara Pengekspor Minyak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :