Jum'at, 26/04/2024 12:56 WIB

Jakarta Fashion Week 2019

Lenny Agustin Ciptakan Batik di Kabupaten Sula

Kabupaten Sula tidak memiliki kain batik khas daerahnya, Lenny pun tergerak membuat batik yang diberi nama Batik Xoela.

Lenny Agustin bersama masyarakat Kabupaten Sula ciptakan batik Xoela (Foto: Doc Lenny)

Jakarta - Desainer yang dikenal dengan gaya rambut `rainbownya`, Lenny Agustin hari ini tampil di panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 berkolaborasi dengan Kabupaten Sula.

Tujuan Lenny untuk mengenalkan batik asal Kabupaten Sula. Desainer bertubuh mungil itu jelang Pagelaran JFW 2019 bekerja keras melatih para pengrajin sebanyak 23 orang untuk membuat batik khas Sula.

Seperti diketahui, kepulauan Sula tidak memiliki kain batik khas daerahnya. Lenny pun tergerak membuat batik yang diberi nama Batik Xoela. Tantangan apa yang dihadapi saat mendampingi mereka karena di sana mix-culture, belum ada khas batik karena terletak dengan perbatasan. Terlebih mereka basic-nya bukan seniman atau perajin.

"Saya menampilkan hasil karya para perajin batik di Sula. Saya di sana selama tujuh bulan melatih masyarakat di sana mulai yang dari remaja sampai bapak-bapak," kata Lenny usai jumpa pers di JFW 2019 yang digelar di Jakarta, Kamis (25/10).

Kolaborasi yang diberi nama Lenny Agustin x Kabupaten Sula ini bertemakan Wansosa. Dalam bahasa Sula Wansosa berarti lebah. Dan lebah merupakan salah satu ikon kebanggan Sula, yang terkenal denhan hasil madu asli dari lebah liar di hutan (bukan hasil ternak).

Inilah yang menjadi point utama fashion show Lenny. Lebah menjadi dominan yang terdapat dalam Batik Xoela yang ditampilkan Lenny dihadapan tamu undangan. "Filosofi lebah pekerja keras dan giat yang bisa menyemangati mereka," ucap Lenny.

Sebanyak 40 looks kain Batik Xoela diciptakan Lenny begitu apik dan cantik. Wujud lebah, sarang, serta lingkungannya berkembang biak dan madu ia tuangkan dalam koleksi terbarunya tersebut ke dalam blus dengan cutting unik, bawahan rok bervolume dan asimetris, jaket longgar (oversized) dan long dress yang dipadukan dengan koleksi lainnya.

"Saya buat motif batik basicnya ada 20 tetapi bisa dikembangkam lagi oleh masyarakat Sula nanti. Dan saya berharap di setiap batik mereka nanti tetap ada kumbang dan lebahnya. Sula itu posisinya di tengah-tengah antara Sulawesi dan Papua sehingga kebudayaannya pun mix culture," tutur Lenny.

Untuk warna, Lenny mendominasikan warna gelap, seperti hita. dipilih dominan hitam, biru dongker, coklat, dan maroon. Tak hanya itu, di beberapa koleksinya, Lenny memasukkan warna-warna terang seperti oranye, biru, hijau, pink dan ungu.

Koleksi ini pun dilengkapi dengan hiasan detail, maupun aksesoris yang terbuat dari sulaman, rajutan, fril dari potongan-potongan bahan neoprene, motif-motif lebah dari potongsn kain, sayap-sayapan atau sarang dari kulit sistetis, hingga arkrilik yang di laser cut.

KEYWORD :

Lenny Agustin Kabupaten Sula Kain Batik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :