Jum'at, 26/04/2024 12:24 WIB

Untung Rugi Jokowi Batal Menaikan Harga BBM

Alasan pembatalan kenaikan harga Premium meskipun harga minyak dunia dan Indonesia Crude Price (ICP) sudah naik, karena mempertimbangkan berbagai hal, salah satunya inflasi.

Ilustrasi BBM (foto: camargus)

Jakarta – Presiden Joko Widodo membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak jenis Premium milik Pertamina. Keputusan itu salah satunya karena inflasi.

"Sudah saya batalkan (kenaikan harga Premium) dengan hitung-hitungan dan angka-angka yang sangat realistis," jelas Jokowi di Jakarta, Sabtu (13/10).

Ia menjelaskan alasan pembatalan kenaikan harga Premium meskipun harga minyak dunia dan Indonesia Crude Price (ICP) sudah naik, karena mempertimbangkan berbagai hal, salah satunya inflasi.

"Selain inflasi, juga bagaimana nanti daya beli, pertumbuhan ekonomi, kemudian keuntungan Pertamina yang tergerus berapa," kata pria kelahiran Surakarta itu.

Presiden mengaku sudah menghitung ulang dan mendapatkan banyak data. Karena Premium menyangkut kebutuhan rakyat, apabila harganya naik menurut dia, akan membuat konsumsi menurun.

"Pertumbuhan ekonomi sekarang masih bertumpu pada konsumsi hingga 56 persen," ungkap Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengatakan setelah melakukan penghitungan ulang, kerugian Pertamina tidak signifikan dengan pembatalan kenaikan harga Premium ini karena ada keuntungan tambahan yang dimiliki Pertamina.

Sebelumnya, pada 10 Oktober, pemerintah mengumumkan untuk menaikkan tarif BBM Premium menjadi Rp7000 per liter. Hanya berselang beberap menit, keputusan itu dianulir dan ditunda.

 

KEYWORD :

Jokowi BBM Premium Pertamina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :