Jum'at, 26/04/2024 19:04 WIB

Menteri Amran Tak Beri Ampun Importir yang Mainkan Harga

Khusus untuk Ramadan, Kementan telah menyiapkan dua bulan sebelumnya tambahan 20 persen kebutuhan pangan strategis

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (foto: jurnas.com/supi)

Jakarta -  Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman tidak akan memberikan ampun para importir yang memaikan harga. Itu disampaikan pada Musyawara Perencanaan Pembangunan  Pertanian Nasional  Tahun 2018 di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (21/5).

"Jika yang kartel ada hubungannya dengan pertanian, khusus daging dan bawang putih, kami cabut akan rekomendasinya dan tidak berbisnis lagi bawang putih di Indonesia," tegas Menteri Amran.

Khusus untuk Ramadan, Kementan telah menyiapkan dua bulan sebelumnya. Selain itu, Kementan juga menambahkan 20 persen kebutuhan pangan strategis dibandingkan hari-hari biasanya. Karena itu, kata Amran tidak ada alasan gejolak harga salama Mei dan Juni.

"Tidak alasan harga bawang naik. Tidak ada alasan harga daging ayam naik dan tidak alasan harga telur naik. Kita sudah over suplai bahkan sudah eskpor," tegas Amran.

Menurut Amran, sangat tidak logis kebutuhan pangan strategis over suplai, tapi harga merangkak naik. Harusnya harga stabil karena produksinya sudah over suplai. Tahun sebelumnya tidak impor, harga stabil. Sekarang sudah ekspor harga tinggi lebih tidak masuk akal.

"Ini memang agak aneh di pasar kita, biasanya harga bawang merah Rp10.000 ribu di Brebes atau Rp12.000, tapi di kota Rp30.000 hingga Rp36.000, ini tidak sehat," terang Amran.

Untuk mengatisipasi gejolak harga, Kementan telah menyiagakan daerah sentra produksi pangan strategis di seluruh Indonesia untuk memantau daerah yang kekurang pasokan.  Nantinya juga akan bersinergi Toko Tani Indonesia (TTI), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga Bulog.

 

 

KEYWORD :

Kementan Andi Amran Sulaiman importir bawang daging




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :