Sabtu, 27/04/2024 01:15 WIB

Gempa di Lebak Sebabkan 1.834 Rumah Rusak

Masyarakat yang terdampak bencana gempa itu tersebar di 90 desa dan di 28 kecamatan dengan 173 titik lokasi.

Ilustrasi gempa patahan

Lebak - Gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) yang terjadi di barat daya Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada Selasa (23/1) lalu menimbulkan kerusakan 1.834 rumah tersebar di 22 kecamatan dan dilaporkan seorang meninggal dunia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan, jumlah data kerusakan akibat gempa tektonik tercatat 1.834 rumah dan terdiri dari 224 rumah kondisinya rusak berat (RB), 1.337 rumah rusak ringan (RR) dan 269 rumah rusak sedang (RS).

Selain itu juga mengakibatkan kerusakan sarana lainnya, di antaranya bangunan sekolah, tempat ibadah, sarana kesehatan dan perkantoran pemerintah.

Masyarakat yang terdampak bencana gempa itu tersebar di 90 desa dan di 28 kecamatan dengan 173 titik lokasi.

Untuk penanggulangan sementara, BPBD setempat menyalurkan bantuan sembilan bahan pokok (sembako), selimut, peralatan dapur dan logistik lainnya.

Selain itu juga bantuan kedaruratan dan perbaikan rumah yang dilakukan berbagai instansi dan lembaga diantaranya TNI, Polri, PMI, Kemensos, BUMN, Swasta, Baznas dan lainnya.

Penyaluran bantuan tersebut hingga kini masih berlangsung karena titik lokasi bencana gempa sulit ditempuh kendaraan, terlebih cuaca cenderung hujan.

Lokasi topografi wilayah Kabupaten Lebak menembus jalan curam dan setapak, karena terdapat perbukitan dan pegunungan.

Kondisi medan seperti itu tentu kesulitan untuk ditempuh kendaraan sehingga menghambat penyaluran bahan pokok maupun logistik.

Namun demikian, pihaknya bekerja keras agar penyaluran bahan pokok dan logistik serta kedaruratan bisa secepatnya diterima pihak korban bencana gempa.

"Kami memprioritaskan penanganan pascabencana agar warga korban gempa tidak mengalami penderitaan maupun kelaparan atau serangan penyakit," katanya di Lebak, Minggu.

Ia mengatakan, gempa tektonik itu juga mengakibatkan seorang warga Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak bernama Nana Karyana (40) meningkat diduga menderita serangan jantung.

Korban saat itu, kata dia, tengah memperbaiki atap genteng rumah.

Namun, ketika terjadi gempa,korban merasa kaget dan terjatuh sambil pingsan hingga meninggal dunia.

Oleh sebab itu, pemerintah daerah telah membentuk tim verifikasi dengan melibatkan 40 orang agar melakukan pendataan kerusakan rumah dan sarana lainnya akibat bencana gempa tersebut.

"Kami berharap tim verifikasi itu bisa melakukan pendataan secara akurat karena sebagai bahan pertimbangan untuk mendapat bantuan perbaikan rumah," kata Kaprawi menjelaskan.

Menurut dia, Bupati Lebak sudah menetapkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat penanganan gempa dan berlaku 14 hari dari tanggal 23-5 Februari 2018.

Perkiraan kerugian material akibat dampak bencana gempa tektonik sekitar ratusan miliar, namun pihaknya belum mengeluarkan jumlah kerugian secara pasti.

"Kami saat ini memfokuskan penanggulangan pascabencana agar warga korban gempa bisa kembali hidup normal," katanya. (Ant)

     

KEYWORD :

Gempa Lebak Kerusakan Rumah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :