Jum'at, 26/04/2024 23:48 WIB

Tradisi Nyalakan "Solung" di Tanah Mandar

Sulung tersebut dinyalakan kemudian diletakkan di setiap sudut rumah warga.

ilustrasi sulung

Polewali - Umat muslim di seluruh daerah di wilayah Indonesia punya beragam tradisi dalam menyambut bulan suci ramadan dan Hari Raya, seperti halnya masyarakat Mandar yang ada di daerah Sulawesi Barat.

Warga Mandar, yang sering dikenal dengan sebutan "Tomandar" memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan suci ramadan. Masyarakatnya selalu menyalakan "solung" yakni sejenis lilin yang terbuat dari kemiri dan kapas dengan merekatkanya ke sebuah kayu kemudian dibakar saat malam menjelang ramadan.

Sulung tersebut dinyalakan kemudian diletakkan di setiap sudut rumah warga, mulai dari pintu pagar hingga sampai ke belakang rumah. Hal itu dilakukan sebagai salah satu cara menghormati datangnya bulan suci ramadan. Menurut salah seorang warga bahwa tradisi tersebut sudah turun temurun diwariskan oleh nenek moyang mereka.

"Menyalakan `solung` sudah menjadi tradisi yang diturunkan nenek moyang kami dulu di tanah mandar untuk menyambut datangnya bulan puasa," ujar Mustari, warga Mapilli Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat kepada Jurnas.com.

Pria delapan anak tersebut menambahkan, hal itu tidak hanya dilakukan saat datangnya bulan ramadan, melainkan juga digunakan untuk menyambut hari lebaran. "Solung juga dinyalakan saat tiba lebaran, baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha," kata Mustari.

Masyarakat menilai tradisi itu penuh akan makna yang tersirat, salah satunya solung dimaknai sebagai cahaya, sehingga dengan datangnya ramadan merupakan penerang bagi manusia akan kegelapan dosa-dosa.

"Solung itu maknanya cahaya, jadi dengan datangnya ramadan maka hidup masyarakat akan diterangi oleh berkahnya bulan suci ramadan, sehingga orang-orang akan berjalan ke arah yang lebih baik," ungkap Uni, salah seorang pemudi asal Panyingkul Kabupaten Pol-Man Sul-Bar.

KEYWORD :

Hari Raya Mandar Sulawesi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :